Kerja Profesi yang tidak Sektarian atas Jenis Kelamin


Oleh Jacob Ereste

JABARBICARA.COM-- Perempuan masa kini tidak melulu mengurus soal di dapur. Karena toh, masalah dapur sudah bisa dilakukan dengan cara sambilan, atau bahkan dilakukan bersama kaum lelaki. Termasuk anak lelaki kita juga yang sudah bisa mengurusi masalah dirinya sendiri dengan urusan di dapur.

Meski begitu idealnya, urusan dapur tetap bisa dibereskan semuanya oleh kaum peremluan, sekirannya tak hendak dibagi dengan kaum lelaki. Tapi buat urusan di luar rumah, termasuk soal politik, ekonomi, sosial dan budaya yang perlu dirambah agar tak semakin jauh ditinggal oleh kaum lelaki, patut dilakukan sebisa mungkin.

Meski sejatinya kaum perempuan itu tak hendak ditinggal oleh kaum lelaki. Katena justru kaum lelaki yang sesunggugnya sangat memerlukan kaum perempuan agar dapat ikut beraktivitas bersama di luar rumah. Selama kaum petempuan itu sendiri tidak bersikap romantik dan melankolik, mempososikan dirinya sebagai perempuan yang merasa pantas mendapat perkecualian atas nama jenis kelamin yang merasa perlu diistimewakan. Sebab pekerjaan yang bisa dilakukan dengan baik pun tidak mengenal diskrimiasi jenis kelamin.

Justru karena perbedaan jenis kelamin itu, apa yang dihasilkan oleh pekerja perempuan yang dapat lebih baik dan lebih prima hasilnya dibanding apa yang dilakukan oleh kaum lelaki, pasti mendapat penghargaan dan apresiasi yang baik pula. Misalnya tentang akurasi dan presisi atau kerapihan serta keindahan dari apa yang dihasilkan oleh keterampilan maupun kepandaian serta keahlian kaum perempuan itu yang patut dibandingkan kualitas maupun kuantitasnya dengan apa yang dihasilkan oleh kaum lelaki.

Hanya dengan begitu agaknya kehadiran kaum perempuan ditengah ragam aktivitas yang bisa dikerjakan menjadi layak disandingkan dengan hasil yang dapat dilakukan oleh kaum laki-laki. Oleh karena itu persaiangan kerja secara profesional akan menjadi takaran yang layak disandingkannya kaum perempuan dengan kaum laki-laki. Sehingga pembagian kerja secara seksual seperti yang pernah membuat galau Dr. Arief Budiman tidak perlu menjadi masalah yang perlu dimunculkan pada era super modern sekarang ini. Sebab beragam penghambat yang bersifat diskriminatif sekarang ini sudah sangat gampang diatasi. Karena bagaimana pun hasil kerja tetap akan ditakar oleh hasilnya yang sesempurna mungkin tanpa membedakan atas dasar jenis kelamin.

Paparan pemikiran ini sekedar untuk menyambut gagasan besar kongres perempuan Indonesia yang dihajatkan pada 23 April 2022 di Jakarta, untuk ikut memacu peran serta perempuan Indonesia membangun bangsa dan negara Indonesia yang harus menghadapi persaingan global pada tataran dunia yang tidak pula memandang perbedaan atas menjadi kelamin yang tiada ada perkecualian maupun sedikit permakluman dan permaafan. (Jabi)

Banten Timur, 16 April 2022

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.