80 Santri di Garut diduga Terpapar Covid-19, Orang tua Santri diminta tidak Panik


GARUT, JABARBICARA.COM, Satuan Gugus Tugas di Garut di tiap tingkatan makin berat tugasnya, terjadi lonjakan tinggi konfirmasi Covid-19 dari klaster pondok pesantren tembus 110 orang terkonfirmasi Covid-19.

Dalam keterangannya Bupati Rudy Gunawan menyatakan, ada peningkatan kasus lebih dari biasanya atau outbreak positif Corona terjadi di Kabupaten Garut. Rudy Gunawan meminta semua jajarannya siaga.

Bupati Rudy mengumumkan adanya peningkatan kasus positif COVID-19 di wilayah Garut pada Jumat (23/10/2020) sekitar pukul 22.00 WIB. Ada 110 kasus baru.

"Telah terjadi outbreak luar biasa. Hari ini terkonfirmasi 110 orang (positif COVID-19) dari klaster pesantren," ucap Rudy dalam keterangannya .

Terpisah, sekitar 80 Santri di duga terpapar Covid-19 di Klaster pondok pesantren di kecamatan Pangatikan Garut, sebanyak delapan puluh santri di sebuah pondok pesantren ternama di kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut.

80 Santri diduga terpapar virus Corona atau Covid-19. Saat ini, seluruh santri positif Covid-19 sudah diisolasi di dalam pondok pesantren sendiri.

Mereka diberi ruangan khusus agar santri lainnya tidak tertular. Kabar santri yang terinfeksi virus Covid-19 memang dibenarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut. Dari jumlah 400 santri yang berada di Pondok Pesantren yang berada di wilayah Desa Sukarasa Kecamatan Pangatikan, sebanyak 80 santri putra yang dinyatakan Positif Covid -19. " Dari hasil swab Test yang dilakukan tim medis kesehatan kepada para santri pria pada hari Selasa (20/10/20), hasilnya dinyantakan positif dari sekitar 170 jumlah santri pria yang di swab test , sebanyak 80 orang santri pria yang terpapar virus corona dan saat ini sudah dilakukan isolasi mandiri di setiap kobong dan di Aula, bahkan hari ini tim dari Dinas Kesehatan kabupaten Garut melakukan kembali Swab test kepada 200 lebih santri putri dan para pengajar di pondok pesantren " kata Nasrul Fuad Jubir Pondok Pesantren tersebut saat ditemui wartawan, Sabtu (22/10/2020)

Nasrul juga menghimbau kepada para keluarga santri untuk saat ini dilarang melakukan kunjungan terhadap para santri yang bermukim, hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid -19, para orang tua santri diminta tidak panik.

Sambung Nasrul berharap kepada seluruh lapisan masyarakat sekitar pesantren tetap waspada untuk selalu menjaga kondisi kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini dengan menjalankan AKB (adaptasi kebiasaan baru) di antaranya sering mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menghindari kerumunan serta menghindari kontak fisik," katanya.

" Untuk penanganan sementara gugus tugas percepatan penanganan Covid -19 Kabupaten Garut, yang di bantu dari gugus tugas percepatan penanganan Covid -19 Kecamatan Pangatikan, sudah melakukan sterilisasi terhadap pondok pesantren yang terpapar Virus Corona, bahkan selain itu juga telah menerapkan protokol kesehatan, tidak boleh ada kunjungan, dan akses jalan menuju pondok pesantren untuk sementara waktu di tutup " pungkasnya ( IW/RF )

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.