'A Journey of Art Exploration' Perjalanan Berkarya 4 Dosen FSRD Universitas Trisakti Jakarta


JAKARTA, JABARBICARA.COM-- Ariani Rachman, Atridia Wilastrina, Cama Ria, dan Susy Irma Adsurya, selain berprofesi sebagai dosen tetap di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Trisakti, memiliki kecintaan pada dunia seni khususnya lukisan. Mereka memiliki passion yang sama, yaitu ingin terus berkarya dan memajukan dunia seni rupa Indonesia melalui lukisan-lukisan karya mereka.

Sebagian lukisan-lukisan tersebut adalah bertemakan lokalitas Indonesia berupa batik lukis dengan media gutta tamarind atau lilin dingin dari serbuk biji tamarind (asam jawa). Media ini yang terus digunakan dalam berbagai kegiatan Komunitas 22 Ibu, yaitu komunitas perupa wanita dimana ke-4 dosen sekaligus perupa ini aktif berkarya. Karya yang mereka hasilkan pun tidak sekedar lukisan dengan visualisasi goresan yang menonjolkan unsur estetika. Lebih dari itu, lukisan-lukisan tersebut dibuat melalui serangkaian proses penjelajahan seni hingga memiliki makna mendalam dan menuturkan kisah-kisah yang dapat menjadi ‘reminder’ dalam menjalani kehidupan. Hal inilah yang ingin mereka sampaikan dalam virtual exhibition bertajuk A Journey of Art Exploration.

In every journey of our creativity, we exert all our mind and explore the imagination to the depths of the soul. And art, it is one of those activities that has greatly enriched that journey. These artworks are not just a journey through the years of time, but they represent the way we keep explore and love art. This is not about making artworks but it is about the process of art-making, because for us, the process is passion, and the end result is satisfaction. Because for us, the process of art exploration is a truly beautiful journey…

Padung-padung and
The Beauty of Karonese
Karya Ariani Rachman
Sparrows
Karya Cama Juli Rianingrum
Pesona Kalimantan
Karya Susy Irma Adisurya
Perempuan dalam Gradasi Kehidupan
Karya Atridia Wilastrina

Sebanyak 20 karya ditampilkan dalam pameran yang diadakan dalam rangka memperingati parade 7 tahun berkarya Komunitas 22 Ibu ini. Beberapa lukisan diantaranya bertemakan fabel Nusantara, yaitu mengisahkan tentang kehidupan dunia binatang Nusantara yang digambarkan berperilaku menyerupai manusia. Meskipun cerita fabel adalah cerita fiksi atau khayalan, namun melalui lukisan mereka, ke-4 perupa ini ingin menyampaikan pesan kebaikan dalam kehidupan, sekaligus mengangkat kembali kisah-kisah legendaris tersebut agar dikenali kembali oleh generasi masa kini. Karya-karya lain yang ditampilkan adalah ekspresi mereka dalam merepresentasikan berbagai hal melalui goresan-goresan lukisan dengan ciri khas masing-masing. Semangat inilah yang terus mereka jaga dalam mewujudkan kecintaan mereka pada dunia seni. Selamat menikmati..! (Art/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.