AHY: Jangan Sampai Pemilu 2019 Menjurus Pada Polarisasi yang Benturkan Sesama Anak Bangsa


JABARBICARA.ID:--- Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengingatkan jangan sampai pemilu 2019 semakin menjurus pada polarisasi yang berdampak pada benturan antar sesama anak bangsa. Hal tersebut disampaikannya usai sarapan pagi di RM Tamansari, Solo, Jateng, Senin (08/04/2019).

AHY juga menanggapi beredarnya pesan internal Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada beberapa petinggi partai. "Disampaikan secara internal sebetulnya kepada sejumlah kader utama Partai Demokrat. Sebetulnya beliau itu dalam posisi sebagai negarawan yang ingin memberikan perspektif atas dasar pengalaman beliau selama ini memimpin Indonesia 10 tahun, 2004-2014, dan juga atas pengalaman beliau dinas di TNI, termasuk dalam menyelesaikan konflik-konflik komunal, konflik horizontal, ketika beliau sebagai Menko Polhukam, baik di Poso, Ambon, Aceh dan lain sebagainya. Termasuk pengalaman dulu ketika menjadi bagian dalam pasukan PBB di Bosnia Herzegovina,” tutur AHY.

AHY saat mencicipi sarapan pagi di RM
Tamansari, Solo, Jateng (Poto: Istimewa

“Artinya justru kita berterima kasih kepada Pak SBY sebagai bapak bangsa yang terus kita tunggu pemikiran yang jernih. Pemikiran yang mengedepankan akal sehat dan rasionalitas, dan mengingatkan kita semuanya, kepada para pemimpin, pada elit politik, jangan sampai pemilu 2019 ini kemudian menjadi semakin menjurus pada polarisasi yang berdampak pada benturan antar sesama anak bangsa. Apalagi kalau polarisasi itu selalu diperkuat dengan narasi politik identitas. Itu yang diingatkan,” AHY menegaskan.

Ketika ditanya mengenai ketidakhadirannya pada kampanye Prabowo-Sandi kemarin, AHY menjawab, "Saya kemarin kurang fit. Mungkin akumulasi juga, setelah berminggu-minggu melaksanakan kampanye di lapangan dari satu daerah ke daerah lain. Kemudian hari Kamis itu saya baru saja melaksanakan kampanye di Yogja,” AHY menjelaskan.

Dari Yogya, AHY langsung ke Singapura untuk menjenguk Ibu Ani. "Terus terang selama dua hari dua malam saya harus berjaga mendampingi Ibu Ani yang juga sering terjaga di tengah malam. Dan mudah-mudahan saya berharap, kehadiran saya di sana itu bisa memberikan semangat untuk Ibu Ani,” jelasnya.

AHY juga menjelaskan bahwa seharusnya ia berangkat ke Singapura pada waktu yang sudah direncanakan, yaitu Jumat (5/4). Akan tetapi setelah mendengar kabar bahwa kondisi Ibu Ani kurang baik, AHY mempercepat keberangkatan ke Singapura langsung seusai kegiatan di Yogyakarta, Kamis (4/4) malam.

“Mungkin karena itu, kombinasi antara kegiatan saya di lapangan termasuk juga dengan kegiatan saya terakhir di Singapura. Padahal sebetulnya saya sudah kejar untuk bisa hadir di kampanye akbar di Jakarta. Malam harinya saya terbang last flight, tapi ternyata saya merasa badan saya kurang fit dan tentunya tidak bisa memaksakan diri,” jelas AHY lebih lanjut. "Saya juga masih punya tugas untuk 10 hari ke depan ini bisa terus kampanye di lapangan di berbagai daerah sampai dengan nanti berakhirnya masa kampanye,” tambahnya.

Sempat beredar informasi bahwa ketidakhadirannya di GBK karena dilarang SBY, AHY menjelaskan, "Tidak sama sekali." "Kalau itu yang beredar, dalam kesempatan ini saya sampaikan bahwa saya adalah pribadi yang mandiri. Jadi tidak pernah ada larangan dari siapapun apalagi orang tua sendiri. Pak SBY itu selalu memberikan keleluasaan bagi anak-anaknya untuk mengambil keputusan dalam melakukan hal apapun,” tegas AHY.

“Sekali lagi kemarin saya tidak begitu fit ya dan saya harus menjaga jangan sampai jatuh sakit, akhirnya terbaring dalam 10 hari ke depan, tidak bisa kemana-mana. Ya tentunya itu tidak kita harapkan,” terangnya.

Usai sarapan pagi, AHY dan rombongan menuju Ponorogo, Jawa Timur untuk mengikuti kampanye bersama Edhie Baskoro Yudhoyono (bcr/csa)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.