Masalah 500 TKA, DPR Anggap Kemenaker Gagal Bina Pekerja Lokal


JABARBICARA.COM-- Komisi IX DPR mengkritik keras pernyataan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terkait impor 500 TKA asal China oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel di Sulawesi Tenggara (Sultra). Untuk soal itu, Kemenaker menyatakan, perusahaan tersebut tidak bisa mendapatkan pekerja lokal baik secara jumlah maupun kualifikasi.

Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati, mengatakan, Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sehingga tidak seharusnya perusahaan di Indonesia melakukan impor TKA apalagi, saat kondisi pandemi Covid-19.

“Kenapa harus impor tenaga kerja asing sementara kita memiliki banyak sumber daya manusia yang bisa menjadi kekuatan bagi pengembangan ketenagakerjaan di negara kita,” kata Mufida kepada SINDOnews, Minggu (03/05/2020).

Menurut politikus PKS ini, kalau memang pekerja lokal dinilai belum sesuai kompetensinya, pemerintah bisa menambah skill mereka agar pekerja lokal menjadi lebih kompeten dan lebih layak untuk dipekerjakan ketimbang mengimpor TKA dari negara orang.

“Kalau belum sesuai kompetennya kan bisa dilakukan reskilling,” ujarnya.

Karena itu, Mufida menegaskan, hal ini harus menjadi evaluasi bagi Kemenaker karena telah gagal melakukan pembinaan terhadap pekerja lokal. Dengan ratusan juta jumlah penduduk Indonesia, pemerintah tidak mampu menghadirkan 500 pekerja yang kompeten untuk masuk di 2 perusahaan tersebut.

“Dan ini justru menjadi refleksi sekaligus evaluasi buat pemerintah, dong, ya! Segitu banyaknya jumlah pekerja lokal masak sih enggak ada yang punya kompetensi yang dibutuhkan?” tukas Mufida.

“Ini secara tidak langsung menunjukan kegagalan pemerintah dalam meningkatkan kualitas kompetensi pekerja sesuai kebutuhan industri,” tegasnya. 

Sebelumnya, Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker Aris Wahyudi mengatakan, perusahaan yang akan mendatangkan 500 TKA asal China sudah berupaya mencari pekerja lokal. Kedua perusahaan tersebut yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel yang berlokasi di Sulawesi Tenggara.

“Mereka sudah berusaha mencari tenaga kerja lokal Indonesia, namun tak ada yang mau karena lokasi dan ketidakmampuan sesuai jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan,” kata Aris kepada salah satu media daring nasional. Sumber SINDONEWS 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.