Al Insyiraah, Kiat Motivasi Menjelang Ujian Nasional, SMA Dwiwarna Kab. Bogor


BOGOR, JABARBICARA.COM- Bertempat di ruang kerjanya,Irvan Dedy, guru matematika SMA Dwiwarna sekaligus seorang motivator peserta didik, menerangkan banyak dan mendalam terkait fenomena minat peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) dan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi, Senin, (10/02/2020).

Menurut Irvan, setiap menjelang Ujian Nasional (UN), berbagai rencana dan simulasi dibuat sekolah agar peserta didik menjadi siap menghadapi soal-soal yang diujikan. Adapun hasilnya tergantung kepada para peserta didik sendiri.

Kepada jabarbicara.com, Senin (10/02/2020), Irvan Dedy berpendapat, masalah atau beban peserta didik dan sekolah semakin berat, ketika pelaksanaan ujian nasional waktunya hampir bersamaan dengan SBMPTN atau UTBK atau Ujian Mandiri untuk masuk perguruan tinggi.

Banyak sekolah yang melakukan persiapan ujian nasional dengan memberikan tambahan belajar, bahkan ada sekolah yang melakukan persiapan sejak peserta didik mulai naik kelas XII.  Harapannya, peserta didik dapat menyelesaikan soal UN dengan baik --dengan nilai yang membanggakan bagi peserta didik dan sekolah.

Fenomena tahunan ini, lanjut Irvan, seakan tidak pernah bisa diselesaikan dengan baik --terbukti banyak peserta didik yang belum siap ketika tryout dilakukan. Jadinya, rencana tinggal rencana, target menjadi lip service belaka.

Menyikapi hal demikian, para pimpinan sekolah terbiasa menyalahkan guru sebagai tidak mampu dan tidak punya potensi.

Dengan adanya program-program persiapan UN dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri sering membuat peserta didik menjadi bingung, stress, dan ketakutan.
Di sini pihak sekolah harus mampu membuat peserta didik menjadi siap dalam menghadapi ujian nasional, baik secara akademik maupun secara mental.

Untuk itulah dibutuhkan sebuah terobosan bagaimana membuat ujian nasional bukan merupakan sebuah beban yang membuat para peserta didik tertekan.

Irvan Dedy menggagas sebuah metode penguatan mental dengan terapi Al Insyiraah yang dapat diterapkan guna menguatkan mental peserta didik. Terapi ini pada awalnya dilakukan untuk memotivasi belajar matematika; dalam pelaksanaannya mampu membuat peserta didik menyakini bahwa matematika itu mudah. Intinya bukan kepada nilai, tetapi bagaimana peserta didik mau belajar dan akhirnya menyukai matematika.

Pelaksanaan terapi Al Insyiraah ini dilakukan setiap akan memulai pelajaran dengan cara membaca surat Al Insyiraah bersama-sama. Awalnya dipimpin oleh guru, tetapi setelah beberapakali pertemuan pembacaan surat Al Insyiraah dapat dipimpin oleh peserta didik sendiri. Selanjutnya guru menjelaskan tentang arti dan makna dari surat Al Insyiraah ini dengan disertai motivasi dan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari.

"Kegiatan ini terus dilakukan agar peserta didik mampu memahami makna Al Insyiraah dan mampu menerapkannya dalam kehidupan," pungkasnya Irvan. (Amirudin)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.