JABARBICARA.COM:---
Saksi
yang dihadirkan tim kuasa hukum Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Anas
Nashikin, tak tahu Moeldoko kini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan
(KSP).
Ketidaktahuan itu diutarakan Anas saat ditanya kuasa hukum
paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Luthfi Yazid, dalam
lanjutan sidang
sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah
Konstitusi (MK).
"Saudara tadi menjelaskan ada tokoh-tokoh yang hadir di
dalam acara tersebut (pelatihan). Ada Pak Moeldoko betul ya, jabatan publik
beliau yang saudara tahu?" tanya Luthfi dalam sidang, Jumat (21/06/2019).
"Yang saya tahu beliau mantan Panglima [TNI]?" jawab Anas.
"Jabatan sekarang?" kembali Luthfi
bertanya.
"Kalau sekarang, tidak tahu persis," jawab Anas.
Luthfi pun lalu melanjutkan pertanyaan
mengenai jabatan publik dari tokoh-tokoh yang hadir dalam kegiatan pelatihan di
mana Anas menjadi panitianya yakni Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
dan Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PDIP Ganjar Pranowo.
Bukan hanya itu, Luthfi pun bertanya kepada Anas soal dana
untuk menggelar pelatihan-pelatihan tersebut. Anas sendiri mengakui dirinya
adalah Koordinator bidang pelatihan di Tim Kampanye Nasional (TKN)
Jokowi-Ma'ruf.
"Untuk awal kami bantingan," jawab Anas,
"Bantingan dengan teman-teman TKN."
Luthfi pun meminta Anas agar memperjelas jawabannya.
"Patungan," jawab Anas yang lalu menjelaskan untuk
donasi atau dana dari pihak luar sudah dilaporkan oleh TKN ke KPU.
Dalam kesaksiannya di sidang sengketa Pilpres 2019 tersebut,
Anas meluruskan soal keterangan saksi dari kubu Prabowo-Sandi, Hairul Anas,
mengenai pelatihan 'Kecurangan Bagian dari Demokrasi'.
"Setelah kemarin ada kesaksian menyatakan mengikuti
acara, saya tanya ke tim saya, 'Apa benar ada peserta?' Setelah dicek, ternyata
tidak ada nama Hairul Anas," kata Anas dalam kesaksiannya.
Anas menyebut setelah itu ia dan tim
mengecek ke surat mandat dari PBB untuk acara itu. Lalu ada nama Hanas yang
serupa dengan Hairul Anas.
Kemudian ia pun mengecek silang nama Hanas ke perwakilan PBB
yang juga hadir di acara itu. Lalu diketahui Hanas adalah Hairul Anas.
"Teman sepertai menjelaskan anak ini saat saya sampaikan
materi (kecurangan bagian demokrasi), belum hadir di forum. Sehingga dia tidak
mengetahui," ujar Anas.
Ia juga coba menyebut dalam forum itu ada kesempatan tanya
jawab. Pernyataan itu merespons Hairul yang menyebut tidak ada tanya jawab.
Anas juga menjelaskan terkait tuduhan Hairul terkait Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebelumnya, Hairul menyebut Ganjar mengajarkan para
saksi bahwa aparat perlu dimanfaatkan dalam Pilpres 2019.
"Maksudnya yang saya tangkap, karena saya hadir dan jadi
moderator, saksi partai adalah aparat partai. Kalau saksi 01 adalah aparat
01," ucapnya.
Sidang sengketa pilpres yang digelar hari ini oleh MK
beragendakan mendengarkan keterangan dari saksi dan ahli yang diajukan kuasa
hukum Jokowi-Ma'ruf sebagai pihak terkait. (Cnn-ind/Tg)
Belum ada komentar.