Beda Cara dengan di Indonesia, justru Arab Saudi Bereskan Masalah Virus Corona dengan Cepat, Ini Kuncinya


JABARBICARA.COM-- Sejak menemukan kasus pertama Covid-19 di negaranya, Kementerian Kesehatan Saudi telah melacak dan mengobati kasus penyakit virus corona melalui ragam teknik pengujian virus.

Selain mengambil langkah tegas memberlakukan lockdown, juru bicara kementerian kesehatan, Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly dikutip dari Kompas.com secara cermat juga menandai daerah mana saja yang memiliki kemungkinan besar penyebaran virus.

"Mereka ditangani dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan yang kemudian diperlakukan sebagai area terkonsentrasi. Pada akhirnya akan melindungi daerah di sekitarnya," jelas Al-Aly.

Al-Aly menambahkan, evaluasi area dan wabah virus pun terus dilakukan.

"Setiap kita merasa perlu meningkatkan tindakan pencegahan pada area tertentu atau pun menguranginya, semua akan bergantung pada hasil evaluasi tersebut," lanjutnya.

Bahkan ketika status lockdown sudah dicabut, pemerintah Saudi tak mau mengambil risiko membebaskan masyarakatnya begitu saja.

Aturan ketat masih berlaku untuk menahan laju penyebaran virus corona. Mengingat negara-negara tetangga juga masih berjuang melawan virus ini.

Meski mal dan pusat perbelanjaan sudah beroperasi, Al-Aly memperingatkan siapa pun yang berbelanja harus menjauhi daerah yang ramai dan meninggalkan toko yang penuh orang.

Di mal, para pembeli harus diperiksa suhu tubuhnya di pintu masuk. Jika ada yang suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius, maka dia harus segera dibawa ke pusat medis terdekat.

Juru bicara Menteri Perdagangan dan Investasi Arab Saudi, Abdulrahman Al-Hussein mengatakan, "Tidak diperkenankan untuk mencoba produk kosmetik dan parfum, serta elevator ditutup dan menerapkan tanda social distancing di lantai."

Selain itu, anak di bawah 15 tahun tidak diperkenankan masuk ke pusat perbelanjaan. Begitu pun orang lanjut usia dan orang dengan penyakit kronis seperti sakit jantung, paru-paru, ginjal dan imunitas diminta untuk tetap tinggal di rumah.

Meski telah longgar, kafe dan restoran masih ditutup, begitu pun ruang ganti pakaian dan tempat shalat.

Hal itu lah yang memungkinkan Kerajaan Saudi melonggarkan lockdown atau pembatasan tertentu selama Ramadhan.
Sumber Nikita.id

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.