Besok, Ribuan Sopir Angkot di Garut Bakal Mogok


GARUT, JABARBICARA.COM-- Sekitar 2.000 sopir dan 1.000 Unit Angkutan Kota (Angkot) Kabupaten Garut, Jawa Barat bakal melakukan aksi mogok massal mulai besok, Kamis (22/07/2021), Pukul 09.00 WIB

Aksi demo yang dilakukan sopir dan pengusaha Angkot tersebut, merupakan bentuk keberatan atas di perpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Rencananya, aksi yang melibatkan 2.000 sopir Angkot dan 1.000 unit angkutan. Angkot tersebut, bakal dipusatkan di tiga titik persimpangan yakni Bundaran Suci, Simpang Lima dan Bundaran Kerkof.

Sebelumnya Dewan Pimpinan Cabang Organisasi Angkutan Darat (DPC Organda) Kabupaten Garut sudah mengancam akan melakukan demonstrasi jika PPKM diperpanjang oleh pemerintah.

“Rencana perpanjangan PPKM Darurat ini dari pusat sudah kita dengar. Jika ini dilaksanakan maka kami akan melakukan aksi (demontsrasi),” ujar Ketua DPC Organda Kabupaten Garut Yudi Nurcahyadi, saat diwawancarai sejumlah awak media, Kamis (15/07/2021).

Yudi menyebut, aksi yang akan dilakukannya sebagai bentuk protes pengusaha dan awak angkutan, khususnya angkutan kota (Angkot) yang terdampak PPKM Darurat.

“Pendapatan kita (pengusaha dan awak angkutan) turun drastis hingga 60 persen akibat PPKM Darurat,” katanya.

Menurutnya, anjloknya pendapatan karena imbas ditutupnya beberapa ruas jalan di wilayah perkotaan Garut. Selain itu, masyarakat tidak banyak beraktivitas, sehingga penumpang berkurang.

“Akibat penutupan jalan ini jalur angkutan tidak karuan. Jadi menimbulkan masalah,” tukasnya.

Meski pelaksanaan PPKM Darurat yang sebelumnya dari 3-20 Juli 2021 berdampak buruk terhadap jasa angkutan, tetapi pihaknya tidak melakukan gerakan. Hal itu karena sebelumnya DPC Organda Garut bersama Forkopimda sudah melakukan kesepakatan terkait pelaksanaan PPKM Darurat.

“Tapi kalau diperpanjang, kami sudah rapat dengan KKSU (Kelompok Kerja Sub Unit) dan awak angkutan akan melakukan aksi tanggal 22 Juli 021. Karena kesepakatan kami dengan Forkopimda itu sampai tanggal 20 Juli,” jelasnya.

Yudi menambahkan, rencana aksi sudah tidak bisa dibendung jika PPKM Darurat diperpanjang. Karena saat ini pengusaha dan awak angkutan sudah mulai terpuruk karena tidak adanya pemasukan, sementara biaya operasional sangat tinggi.

“Saat ini untuk menutup operasional sehari-hari juga sudah berat. Belum untuk membayar cicilan. Sementara pemerintah seakan tidak memperhatikan para awak angkutan yang sangat terdampak PPKM Darurat ini,” keluhnya (Zenal/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.