Besok, Sekolah di Garut Mulai Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka


GARUT, JABARBICARA.COM- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong mengatakan bahwa mulai Senin (16/8) Kabupaten Garut akan mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal tersebut dilakukan sejalan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang menyebut bahwa wilayah yang melaksanakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, salah satunya Kabupaten Garut, diizinkan menggelar PTM.

Totong mengungkapkan bahwa sebelum mengambil keputusan PTM besok, hal tersebut sempat dirapatkan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut. “Hasil rapat sesuai dengan Inmendagri, kita akan melakukan PTM. Kapasitas siswa maksimal 50 persen,” ujarnya, Minggu (15/08/2021).

Selama PTM dilaksanakan, Totong memastikan bahwa seluruh sekolah harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan wajib membentuk satuan tugas penanganan Covid-19 secara internal. Untuk sarana penunjangnya, 95 persen sekolah di Garut dinilai sudah siap dan sisanya dalam pembenahan.

“Sejak putusan ini dikeluarkan, saya sudah menginstruksikan sekolah untuk terus berbenah menyambut para siswa dengan segala protocol kesehatannya yang ketat. Secara SOP juga kita sudah berjalan karena kita juga punya pengalaman uji coba PTM sebelum PPKM, tapi terpaksa berhenti karena ada outbreak," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa PTM di Kabupaten Garut akan dilaksanakan oleh seluruh jenjang sekolah, baik yang dibawah Dinas Pendidikan Kabupaten Garut (PAUD, TK, SD, SMP), Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (SMA, SMK), dan Kementerian Agama (MI, MTs, MA).

Walau sudah akan memulai PTM mulai besok, Totong mengaku bahwa pihaknya saat ini masih mempertimbangkan zonasi desa/kelurahan. Oleh karenanya, pihak sekolah harus tetap harus tetap berkoordinasi dengan satuan tugas Covid-19 di Kecamatan dan desa.

Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan bahwa PTM hanya bisa dilakukan di sekolah yang ada di luar zona merah. "Zona merah belum bisa. Kita lihat per desa atau kelurahan," katanya.

Selain itu juga, menurut Helmi, para orang tua siswa akan diberi pilihan oleh sekolah. Para siswa bisa masih tetap belajar daring apabila belum yakin PTM di sekolah.
“PPihak sekolah tetap akan memfasilitasi para siswa belajar secara daring,” tutup Helmi. (mdk/red.jabi)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.