BMKG Prakirakan Hari ini Bandung Hujan dan Sebagian Kota Besar Alami Cuaca Berawan


JAKARTA, JABARBICARA.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman www.bmkg.go.id memprakirakan sebagian kota besar di Indonesia mengalami cuaca berawan pada Jumat (23/09/2022).

 
Dalam data BMKG yang dikutip ANTARA di Jakarta, Jumat, kota yang diprediksi mengalami cuaca berawan adalah Banda Aceh, Denpasar, Serang, Bengkulu, Yogyakarta, Jambi, Semarang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Kupang, Makassar, dan Padang di siang hari.
 
Hanya Kota Palembang yang akan mengalami cuaca berawan tebal pada siang harinya.
 
Kemudian cuaca cerah berawan juga diprakirakan terjadi pada siang hari di Kota Samarinda, Tarakan, Kota Jayapura, Pekanbaru, Manado dan Medan.
 
Sementara siang hari di Surabaya akan memiliki cuaca cerah.
 
Meski demikian, hujan telah diprediksi di sejumlah wilayah Indonesia. BMKG memperkirakan hujan ringan berpotensi terjadi di Jakarta, Gorontalo, Pontianak, Palangkaraya, Ambon, Manokwari, Mamuju dan Kendari pada siang harinya.
 
Adapun hujan dengan intensitas sedang berpotensi hadir di Bandung, Banjarmasin, Tanjung Pinang dan Mataram saat siang hari.
 
Pada malam harinya cuaca berawan diprakirakan terjadi di Kota Banda Aceh, Serang, Jambi, Bandung, Semarang, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Mataram, Kupang, Kota Jayapura dan Kendari.

BMKG menyebutkan jika suhu di kota-kota besar mencapai 19-33 derajat celcius, dengan tingkat kelembaban 50-100 persen.

Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi bencana hidrometeorologi meningkat pada bulan Juli hingga September 2022.

"Potensi bencana juga semakin meningkat pada periode Juli, Agustus dan mungkin awal September nanti kita akan ada pergeseran, di mana pada waktu yang bersamaan kita akan mengalami baik itu hidrometeorologi basah, banjir banjir bandang tanah longsor, sekaligus juga hidrometeorologi kering, kebakaran hutan dan kekeringan," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam disaster briefing daring diikuti di Jakarta, Senin.

Potensi tersebut, kata Abdul, sudah mulai terlihat dari dari data BNPB pada 18-24 Juli 2022. Dia menjelaskan jika di minggu sebelumnya frekuensi banjir masih lebih besar daripada kebakaran hutan kekeringan, justru di minggu ini mulai bergeser dengan frekuensi kejadian kebakaran hutan lebih sering daripada banjir.

Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir.

BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah.

Namun Abdul mengatakan hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya pada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai, atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi. (Ant/***)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.