Bupati Garut Hadiri Launching Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0


JABARBICARA.COM:--- Dinas Pertanian Kabupaten Garut bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI, Bank Negara Indonesia (BNI) dan penyedia Aplikasi Pertanian menggelar Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 yang berlangsung di Desa Cikembulan Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, Rabu (09/10/2019).

Bupati Garut, mengatakan salah satu faktor menurunnya angka kemiskinan di kabupaten Garut hingga menempati urutan ke-17 yang semula urutan ke-25 diantara kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, yakni adanya peningkatan dan pertumbuhan dari sektor pertanian.

"Berdasarkan penelitian, rata-rata penyebab kemiskinan nasional diakibatkan oleh sektor pertanian yang tidak bisa maju, sehingga akan berdampak kepada indeks pertaniannya turun, petani yang tidak punya lahan sendiri dan proses budidaya apalagi yang dilakukan secara konvensional," ucapnya.

Menurut Bupati Garut, luas tanah Kabupaten Garut 20 kali lipat lebih luas dari Kota Bandung. Tetapi lahan yang dimiliki / dikuasai oleh warga masyarakat Garut hanya berkisar di 90.000 hektar, sementara sisanya dari 320.000 hektar luas Kabupaten Garut dimiliki oleh Perhutani, PTPN, BKSDA dan perkebunan Swasta.

”Dengan jumlah penduduk 2.7 juta jiwa maka sebenarnya masyarakat Garut kekurangan tanah. Banyak petani – petani sawahnya hanya 100 tumbak bahkan 50 tumbak. Malahan kebanyakan adalah buruh tani atau sebagai penggarap tanah sawah milik orang lain," ungkapnya.

Untuk itu, Bupati Garut berharap melalui teknologi digital yang saat ini diterapkan melalui kerjasama antara Kementerian Pertanian dan BNI serta Aplikasi Pertanian bisa semakin meningkat sektor pertanian kabupaten Garut sehingga mampu mengembalikan Garut sebagai pemasok utama hasil pertanian di Indonesia serta bisa meningkatkan perekonomian kabupaten Garut menuju Garut sejahtera.

"Saya ucapkan banyak terimakasih kepada BNI yang telah menggelontorkan bantuan Kredit Usaha Rakyak (KUR) kepada para petani dengan memberikan kemudahan modal bagi petani kabupaten Garut," ujarnya.

Sementara itu Direktur Bisnis UMKM dan Jaringan BNI Pusat Tambok P Setyawati, menuturkan penyaluran KUR Tani di kabupaten Garut sampai September 2019 mencapai 31.2 milyar rupiah dengan debiturnya 3.940 petani.

”Tentunya semua itu tidak terlepas dari dukungan yang diberikan Pemkab Garut dan Petani Garut," katanya.

Selain itu, Ia menjelaskan gerakan menyongsong pertanian 4.0 ini merupakan program lanjutan dari gerakan awal musim tanam 2018-2019 yang dilaksanakan di 12 titik. Salah satunya diawali di Desa Cikembulan kecamatan Kadungora kabupaten Garut.

"Program ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi yakni adanya mekanisasi dan digitalisasi pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi Smart farming 4.0 berbasis internet of thing yang menerapkan teknologi sensor tanah dan cuaca sehingga dapat membantu kondisi lahan secara Real Time," pungkasnya. (DSF/Ik)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.