Corona di Sampoerna Meledak, Khofifah: Dinkes Surabaya lambat Tindaklanjuti, tak langsung Lapor ke Gugas


JABARBICARA.COM-- Sebetulnya manajemen pabrik Sampoerna sudah melaporkan adanya dua karyawan positif Covid-19 ke Dinas Kesehatan Surabaya dua pekan lalu (14/04/2020), namun Dinkes Surabaya tak segera menindaklanjuti itu, juga tidak langsung melapor ke Gugas COVID-19 provinsi. 

Begitu dikatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait pabrik rokok di Rungkut 2 milik PT HM Sampoerna Tbk menjadi klaster penularan baru Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur. 

Sebelumnya, setelah dua pekerja positif Corona meninggal, pekerja yang positif diketahui berjumlah besar setelah tes Corona. Potensi penularannya sangat mengkhawatirkan karena bisa menjangkiti ratusan karyawan pabrik.

"Ini agak terlambat responsnya. Tanggal 14 April (PT HM Sampoerna Tbk) sudah melaporkan ke Dinkes Surabaya, mungkin tidak detail laporannya jadi tidak langsung ditindaklanjuti," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (01/04/2020) malam. 

Pemprov Jatim sendiri menerima informasi itu lebih dari sepekan kemudian, 24 April 2020. Segera setelah itu tim Gugas Jatim langsung diterjunkan dan pihak perusahaan menutup pabrik Rungkut 2 dan menghentikan kegiatan produksi dua hari kemudian. 

Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas CoOVID-19 Jatim, Joni Wahyuadi menjelaskan, setelah tim turun, koordinasi dengan pihak Sampoerna berjalan intensif. Penanganan, baik tracing maupun penanganan karyawan yang berpotensi tertular, dilakukan. 

"Manajemen Sampoerna kooperatif," ujar Joni.

Rapid test langsung dilakukan terhadap 323 karyawan dan hasilnya 100 reaktif Corona. Dari jumlah itu, 46 orang dilakukan Swab-PCR gelombang pertama dan hasilnya Jumat ini 34 orang terkonfirmasi positif. 

Total sementara ini 36 karyawan Sampoerna terkonfirmasi positif. Sebelumnya sudah dilakukan swab-PCR terhadap 163 karyawan. Hasilnya sampai sekarang belum keluar. Sumber VIVA.co.id

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.