Dampak Penyekatan PPKM, Tukang Becak di Garut Pulang Tak Bawa Uang


GARUT, JABARBICARA.COM-- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Seperti halnya yang dirasakan oleh sejumlah tukang becak di Kabupaten Garut, yang nasibnya kian tak menentu.
Setelah digerus kemajuan teknologi oleh adanya transportasi online, kini pandemi Covid-19 menambah penderitaan mereka.

Didi (58) salah seorang tukang becak mengaku, dirinya merasa kebingungan dan hanya bisa berdoa serta berserah diri dengan kondisi saat ini.

Penghasilan sehari-harinya kian menurun drastis terhitung sejak adanya pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayahnya. Sehingga tak jarang mebuat Didi harus pulang tanpa membawa uang, bahkan sudah 2 hari ini tak bawa uang kerumah," kata Didin saat di temui jabarbicara.com di jalan Pramuka Garut, Rabu (14/07/2021) pukul 11.30 siang

“Sejak adanya pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) penghasilan Didi menjadi menurun drastis. Apalagi.. sekarang menurut informasi akan di perpanjang lagi PPKM, kata Didi, wah… jika itu bener terjadi bakal tidak ada pemasukan sama sekali, biasanya suka ada walaupun sedikit, kadang sekarang pulang ke rumah tidak bawa uang sama sekali, padahal kebutuhan buat sehari-hari harus tetep ada seperti kebutuhan yang paling utama yaitu dapur,” katanya

Pria paruh baya itu berasal dari Desa Cintarakyat kecamatan Samarang Garut mengaku, sudah puluhan tahun mengayuh becak, tetapi, baru kali ini ia dan tukang becak lainnya merasakan dampak perekonomian sangat berat. Karena selain faktor penumpang beralih mode transportasi akses jalan yang ditutup membuatnya tidak mendapatkan penumpang sama sekali.

“Beginilah keadaanya, saya tidak mengada-ada sejak pagi sampai sekarang pukul 11.30 siang, saya di sini (jalan Pramuka Garut) belum mendapatkan penumpang sama sekali, karena akses jalanya ditutup,” keluh Didi sambil menghela napas dengan raut wajah berkaca-kaca.

Di tengah masih banyaknnya pro dan kontra mengenai kebijakan PPKM. Didi mengaku, dirinya belum menerima bantuan dan berharap kepada pemerintah agar dapat menjamin kebutuhan masyarakat seperti kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari selama peraturannya masih berlaku.

“Seandainya kalau pemerintah menyuruh diam di rumah dan bisa menjamin kebutuhan sehari-hari untuk makan ya saya mau, sekarang mau diam di rumah bagaimana, tentu ga bisa karena keluarga saya setiap hari butuh makan,” pungkasnya (Zenal/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.