Di Surabaya Muda Mudi Terjaring Prokes Langsung Di Test Swab


SURABAYA, JABARBICARA.COM - Banyak muda-mudi di Surabaya terjaring Tim Swab Hunter. Mereka melanggar protokol kesehatan (prokes) saat nongkrong di warung-warung kopi.

Pantauan detikcom, Tim Swab Hunter Kecamatan Sawahan bergerak dengan dipimpin langsung oleh tiga pilar kecamatan. Yakni Camat Sawahan M Yunus, Kapolsek Sawahan AKP Wismu Setiyawan Kuncoro dan Danramil Sawahan Mayor Arh Iwan Apwan.

Mereka menyasar tongkrongan yang melanggar protokol kesehatan seperti bergerombol atau tidak menerapkan jaga jarak. Ada dua lokasi yang menjadi sasaran petugas. Yakni di Jalan Banyu Urip dan Jalan Simo Gunung. Mereka yang terjaring kemudian diangkut dengan truk dan dilakukan tes swab di Park N Ride Jalan Mayjend Sungkono.

Petugas sempat mendapat penolakan dari beberapa pengunjung yang enggan dilakukan tes swab. Mereka mengira tes yang dilakukan berbayar. Namun setelah mendapat penjelasan dari petugas bahwa tes itu gratis, mereka akhirnya mau.

"Kegiatan ini rutin dilakukan. Kalau malam Minggu agak panjang (razia). Karena malam Minggu banyak yang nongkrong itu yang kita sasar," kata M Yunus kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).

Yunus menambahkan, Tim Swab Hunter rutin melakukan razia protokol kesehatan. Baik itu siang maupun malam hari.

"Tadi siang kita lakukan di kawasan Pacuan Kuda. Kalau malam ini ada 59 orang yang terjaring. Mungkin secara keseluruhan di wilayah selatan ini ada sekitar 100 orang," ujar Yunus.

"Kegiatan ini semata-semata untuk melindungi masyarakat, agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Kalau kita ikhtiar bersama-sama, insyaallah kita bisa memutus mata rantai ini. Saya yakin insyaallah kita bisa kita terus (menjadi zona) kuning terus hijau," lanjut Yunus.

Yunus kemudian menjelaskan alasan menyasar warung-warung kopi. Menurutnya di tempat tersebut kebanyakan warga tidak menjaga jarak dan memakai masker.

"Kan kapasitas 50 persen di situ, bukan separuh di situ, tapi full. Tadi bisa dilihat lokasi di lapangan seperti itu. Kami tidak melarang masyarakat minum kopi. Tetapi kalau tempat minum kopi itu sudah ramai cari yang tidak ramai. Sehingga jaga jarak, pakai masker. Itu tetap masyarakat bisa laksanakan," ungkap Yunus.

Muda-mudi yang terjaring langsung tes swab dan dilakukan pendataan. Setelah mengikuti tes swab mereka dikembalikan ke tempat asal.

Sedangkan hasil tes akan keluar tiga hari kemudian. Warga yang hasil tes-nya positif akan dilakukan karantina di Hotel Asrama Haji.

"Insyaallah (hasil tes swab) tiga sampai empat hari. Pada kemarin ada warga kami dari luar kota tapi domisili di sini (hasil tes positif) kita antarkan ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura," pungkas Yunus. (Team JB)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.