Di Tengah Isu Corona, Najwa: Apa Kabar Tuan dan Puan yang Terhormat?


JABARBICARA.COM-- Sebelum menyampaikan pesan utama, Najwa sempat menyentil perilaku anggota dewan ketika tengah rapat di Gedung Parlemen Senayan Jakarta.

"Kalau lihat siaran sidang atau rapat terbuka di Gedung DPR sekarang sih, kelihatannya banyak kursi yang kosong, eh biasanya juga kosong ya?" sindir Najwa dalam video yang ia unggah di Instagram-nya, Sabtu (02/05/2020).

Video bertajuk Kepada Tuan dan Puan yang Terhormat ini mengomentari soal  kesibukan DPR yang membahas  isu-isu yang tidak berkaitan dengan situasi pandemi virus corona saat ini.

"Tuan dan Puan Yang Terhormat, apa kabar? Saya perhatikan parlemen negara lain fokus melawan corona, tapi rasa-rasanya isu yang keluar dari Senayan belakangan kok tidak terkait corona ya?" kata Najwa.

Najwa pun mengulas satu per satu isu yang dibahas DPR yang dianggap tak berkaitan dengan krisis corona.
"Contohnya, RRU Ciptakerja yang banyak ditolak karena dinilai mementingkan investor diatas kebutuhan pekerja. Presiden sempat menyatakan menunda salah satu klaster yaitu ketenagakerjaan demi memberi kesempatan mendalami substansi dan mendapat masukan dari banyak pihak," kata presenter Mata Najwa ini.

Dari situ, Najwa melanjutkan, maka seharusnya klaster lain dalam RUU Ciptakerja juga perlu ditinjau ulang.

Ia menjelaskan bahwa beberapa poin dalam RUU Ciptakerja juga menimbulkan masalah. Terutama dari perspektif lingkungan dan keadilan gender. 

Selain itu, Najwa juga menyoroti isu lain yang tengah diagendakan para anggota dewan seperti RUU KUHP dan RUU Pemasyarakatan.

"RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa. RUU Pemasyarakatan, ada koruptor yang ingi. bebas kah? Apa kabar, Pak Yasonna?" sentil Najwa.

Najwa tak menyangkal jika perilaku DPR ini bisa menimbulkan kecurigaan di mata rakyat. DPR seolah buru-buru kejar setoran.

"Gara-gara pandemi, yang sedang jatuh cinta saja berani menunda pernikahan loh. Ini kok DPR buru buru banget kaya lagi ngejar setoran?" lanjut Najwa.

Meski begitu, Najwa menyetujui bila pembuatan Undang Undang memang penting. Namun jika dilakukan di tengah situasi krisis kesehatan seperti ini, ia menganggapnya aneh.

"Produk hukumnya pun berpotensi cacat bila tidak memenuhi ketentuan," imbuh Najwa.

Ia mengungkap jika DPR ngotot membahas RUU, tak selayaknya menyalahkan jika ada yang menilai mereka  tidak menjadikan perang melawan korona sebagai prioritas.

"Saya percaya setiap tindakan dari keputusan di masa krisis mencerminkan skala prioritas. Atau memang ini kah prioritas wakil-wakil rakyat kami saat ini?" tanya Najwa dengan gaya khasnya. Sumber Suara.com

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.