Disperindag ESDM Garut Ajak SKPD untuk Latihan Membatik


GARUT, JABARBICARA.COM – Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut, melakukan pembinaan kepada para pegawainya untuk berlatih membatik di Kampung Batik Paledang, kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis (29/04/2021).

Kepala Disperindag dan ESDM, Nia Gania Karyana, mengungkapkan, pembinaan membatik ini dilakukan untuk mempertahankan regenerasi pembatik garutan, khususnya yang ada di Kabupaten Garut, dan ia mengajak para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Garut bisa mengikuti langkahnya.

“Jadi hari ini saya dan rekan-rekan melakukan pembinaan melalui implementasi bagaimana cara membatik, dan diharapkan setelah cara membatik ini dilakukan oleh Disperindag, diikuti oleh SKPD yang lain. Jadi bayangkan kalau ada 33 SKPD, 1 SKPD saja mengirimkan 5 (orang), itu sudah 150 generasi walaupun mungkin hanya sebatas memahami sedikit saja,” ujar Gania.

Ia menuturkan, pembinaan membatik ini bukan hanya tugas Disperindag ESDM saja, namun semua pihak bisa ikut terlibat dalam melakukan pembinaan, untuk mempertahakan eksistensi Batik Garutan. “Sebetulnya yang pertama tujuannya adalah memelihara agar batik ini tetap menjadi produk miik Garut, yang kedua ada kontinuitas pembinaan, jadi tidak hanya 1 kali, kan pembinaan itu tidak hanya dilakukan oleh Indag. Bisa oleh Dinas Koperasi, kemudian oleh pihak-pihak tertentu swasta mangga. Swasta bisa berperan di permodalan, di mesin, bahkan CSR-CSR juga bisa dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, Disperindag hanya sebagai mediasi saja,” ucapnya.

Meski saat ini sudah ada 5 motif yang sudah dihakpatenkan, ia menyarankan ke depannya harus ada hak paten kembali, karena menurutnya jika batik terlindungi, maka bisa dinikmati oleh pengusaha maupun pengrajin batik. “Kalau pemerintah sudah jelas bahwa begitu peran pemerintah ada, pertama batik terlindungi. Malah kedepan harus ada hak paten, yang kedua kalau batik terlindungi, ini bisa dinikmati oleh pengusaha dan pengrajin batik, otomatis untuk peningkatan pendapatan masyarakat. Nah kesananya kan prestise Kabupaten Garut dibidang konveksi yaitu Batik Garutan, dan sekali lagi mudah-mudahan siapapun yang mendengar video ini mudah-mudahan bisa memberikan dukungan,” kata Gania.

Sementara, salah satu pengrajin asal Paledang, Ani (52), acara ini cukup menguntungkan bagi pengrajin yang ada di daerahnya, terlebih saat ini penjualan batik Garutan bisa dibilang cukup sepi.
“Acara ini cukup menguntungkan untuk pengrajin-pengrajin disini, untuk selanjutnya untuk kedepannya (semoga) lebih baik lagi. (untuk orderan) tidak ada setiap hari, kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak ada sama sekali,’ ungkap Ani.

Meskipun begitu, Ia dan para pengrajin lain setiap hari melakukan produksi batik garutan sebagai stok di rumah, karena kebanyakan pembeli Batik Garutan berasal dari luar daerah seperti Jakarta, Bekasi dan Tanggerang.
“Kalo untuk produksi setiap hari, jadi stok barang dirumah, (karena) kadang-kadang kan tamu datang, (untuk pembeli) dari luar kota biasanya, (seperti) Jakarta, Tanggerang, Bekasi itu, jarang-jarang (pembeli) dari kota sendiri,” paparnya.

Ia berharap setelah ada acara ini, dengan Kadisperindag ESDM mengajak para SKPD untuk berlatih membatik, bisa meningkatkan angka penjualan Batik Garutan.
“Harapannya lebih maju lah, lebih banyak lagi produksinya, penjualannya apalagi (harus maju), mudah-mudahan dipermudahkan.” pungkasnya. (RF/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.