Dokter Erlina Bahas 'Indonesia Terserah', Ngabalin Terdiam


JABARBICARA.COM-- PSBB diterapkan sejumlah wilayah untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19). Dokter Erlina Burhan dan Ali Ngabalin membahas wacana pelonggaran PSBB, dalam tayangan Dua Sisi, Kamis (21/05/2020). (Capture YouTube Talk Show TvOne)

Dikutip TribunWow.com, awalnya dr Erlina menjelaskan harapan yang tersirat dari ungkapan tersebut. Menurut dia, jika kurva pertumbuhan kasus tidak segera melandai, tenaga medis akan kewalahan.

"Kalau 20 persen dari jumlah (pasien) yang banyak, itu akan banyak sekali pasien ke rumah sakit," kata dr Erlina Burhan, dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (21/05/2020).

"Ini tentu saja akan memengaruhi nanti kalau kapasitas rumah sakit tidak cukup maka masyarakat sendiri yang dirugikan," lanjutnya.

Ia lalu mengungkapkan harapannya terhadap kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan virus. "Jadi marilah kita sama-sama membuat suasana menjadi lebih kondusif," imbau dokter spesialis paru ini.

Mengenai tagar yang sempat viral, dr Erlina menduga hal tersebut hanya reaksi sesaat dari kekecewaan tenaga medis.

"Saya kira tagar 'Indonesia Terserah' itu hanya semacam reaksi sesaat dan mudah-mudahan membuat orang menjadi berpikir," paparnya. Ia meminta masyarakat agar tidak abai dengan protokol kesehatan yang berlaku. "Yang menderita juga adalah masyarakat itu," tegasnya.

Ali Ngabalin kemudian menanggapi pemaparan dr Erlina tersebut. Awalnya ia mengapresiasi kerja para tenaga medis.

"dr Erlina Burhan dan teman-teman, apapun alasannya, kalimat saya yang pertama adalah tentu memberikan apresiasi dan terima kasih yang luar biasa kepada para medis," ungkap Ali Ngabalin.

"Saya, kemudian Uni Erlina Burhan, teman-teman tenaga medis adalah petugas negara yang telah membuat sumpah dan janji untuk melayani publik," lanjut dia.

Ia setuju bahwa tagar 'Indonesia Terserah' yang muncul adalah bentuk dukungan terhadap penanganan Covid-19.

"Menurut saya ini suatu dukungan juga, bahwa ini adalah reaksi sesaat yang saya kira wujud dari cinta dan kasih sayang," paparnya.

Saat membahas hal tersebut, Ali Ngabalin tiba-tiba terdiam dan menundukkan kepala. "Serta pengorbanan mereka," lanjutnya dengan tersendat.

"Tidak sedikit dokter yang meninggal dunia," tambah Ali dengan suara bergetar. "Jadi memang kalau tidak kesadaran bersama, tidak saja masyarakat, tapi penyelenggara negara (terkena dampaknya)," kata Ali Ngabalin. (trbWw/**)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.