Dua Menteri RI, Apresiasi Kinerja bank bjb KC Garut


Garut. JABARBICARA.COM--- Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Koperasi dan UMK) RI, Teten Masduki melakukan kunjungan kerja Garut.

Kunjungan tersebut dalam rangka membagikan secara simbolis Sertifikat Redistribusi Tanah Obyek Landreform kepada masyarakat yang berlangsung di lapang tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan Selekta, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat, Senin (23/12/2019).

Kedua menteri tersebut sempat mengunjungi stand bank bjb Kantor Cabang (KC) Garut yang memang telah tersedia pada event tersebut.

Dalam kesempatan itu, Menteri Jalil dan Teten sempat berbincang dengan pemimpin bank bjb KC Garut, Maman Rukmana.

Kepada kedua menteri tersebut Maman mengatakan, bank bjb KC Garut beserta jajarannya selalu membantu petani dalam hal permodalan.

"bjb KC Garut senantiasa ada untuk melayani terkait permodalan dengan siapapun, termasuk dengan para petani yang telah mempunyai sertifikat hak milik atas tanah," terang Maman di hadapan kedua menteri dan rombongan.

Sementara Menteri ATR/BPN, berpesan agar bank bjb lebih meningkatkan pelayanannya, khusunya kepada para petani.

"Bagus, bagus, terus tingkatkan pelayanan perbankan nya ya…, terutama jangan pernah lupakan para petani seperti di daerah ini," pesan menteri yang disambut kata siap oleh Maman Rukmana.

Kepada sejumlah awak media, Maman menjelaskan, dalam kurun waktu Nopember 2019, bank bjb KC Garut telah menyalurkan dana untuk unit bisnis UMKM sebesar Rp. 126 milyar yang tersebar ke 1.215 Number Of Account (NoA). Diantaranya memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejumlah Rp. 24.637 juta bagi 330 NoA.

"Penerima KUR tersebut diantaranya para petani kentang, tembakau, kopi dan pertanian lainnya serta peternakan domba dan sapi," terangnya.

Ditambahkan Maman, ada dua skema yang dilakukan dalam penyaluran kredit, yakni pertama dengan sistem kelompok yang mana tujuannya untuk mempermudah edukasi, sosialisasi, diseminasi pengelolaan keuangan dan pengendalian menjaga komitmen pembayaran kredit.

"Selain itu skema kedua melalui kerjasama dengan para off taker yang akan memfasilitasi petani dan peternak dalam pemasarannya serta membantu pelatihan dalam rangka peningkatan pengelolaannya," pungkas Maman. (Moli/Ik).

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.