Dukung Merit Sistem, 212 Pejabat Administrator di Lingkungan Pemkab Garut Ikuti Ujikom


[Uji Kompetensi (Ujikom) Talentpool Pejabat Administrator di lingkungan Pemkab Garut Tahun 2022 yang di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut, Senin (7/11/2022).(Foto: Dskmf)]

GARUT, JABARBICARA.COM – Bupati Garut, Rudy Gunawan membuka secara resmi Pelaksanaan Uji Kompetensi (Ujikom) Talentpool Pejabat Administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Tahun 2022 yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (07/11/2022).

Pelaksanaan Ujikom _Talentpool_ Pejabat Administrator ini diikuti oleh 212 peserta yang berasal dari 75 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemkab Garut. Pelaksanaan ujikom ini akan dilaksanakan mulai pada tanggal 7 November 2022 – 11 November 2022.

Bupati Garut dalam kata pengantarnya menyebutkan,  kegiatan ini dalam rangka  mendukung merit sistem, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Neger Sipil, di mana merit sistem ini menjadi kualifikasi pengelolaan pegawai negeri sipil.

IMG-20221107-WA0051.jpg

“Ini kan untuk menentukan merit sistem ya, sekarang ini dalam PP 11 itu kan harus ada merit sistem. Kita kan terlambat, ketika 2017 pemerintah diperintahkan merit sistem kita kan baru pilkada dulu,” ucapnya.

Maka dari itu, imbuhnya, nantinya calon kepala dinas tidak akan dilakukan uji kompetensi kembali,  melainkan melakukan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat Pim). Ia berharap, adanya uji kompetensi ini dapat menghasilkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkualitas di lingkungan Pemkab Garut.

“Outputnya kita menghasilkan satu pemimpin yang diuji, yang berdasarkan kompetensi bukan lagi berdasarkan kepangkatan atau senioritas, ya sekarang ini kita mereka itu wajib membuat proyek perubahan di Diklat Pim dulu,” ujarnya.

IMG-20221107-WA0045.jpg

Sementara itu, Asesor SDM Aparatur Ahli Utama BKD Provinsi Jawa Barat, Dudi Sudrajat Abdurachim menyampaikan bahwa bentuk penilaian kompetensi ini tidak seperti ujian, akan tetapi penilaian dalam bentuk pengukuran _profile_, di mana para administrator akan diukur sesuai dengan keahliannya sehingga nantinya bisa ditempatkan di posisi jabatan yang tepat.

“Jadi ibu dan bapak jangan takut untuk bukan diuji, tapi untuk diukur kemampuan kita di mana, karena kita sekarang sudah memulai melaksanakan sistem merit (atau) merit sistem atau meritokrasi, sistem yang berorientasi ke keadilan supaya adil, seperti itu,” ucap Dudi.

Ia mengatakan, agar pengukuran merit sistem ini berjalan dengan adil, maka harus memanfaatkan ICT _( Information and Communication Technologies)_ dengan membuat unit khusus untuk mengelola sistem informasi.

“Jadi mungkin nanti juga ada unit khusus yang mengelola karena kita juga meritokrasi itu kaitannya dengan _good government_, _good government_ sekarang didorong oleh ICT, hidup kita sekarang sudah sangat dipengaruhi ICT, gara-gara ini nih, jadi udah ada teknologi, teknologi IC _Information and Communication_ dan _Technology Communication_ dan _Technology Information_,” tandasnya. (**/jabi) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.