Edukasi Pembuatan Eco Print pada Tas Belanja untuk Mendukung Pengurangan Sampah Plastik dan Mendorong Kewirausahaan bagi Kelompok PKK Kelurahan Cipaganti Bandung


Oleh: Christine Claudia Lukman, Heddy Heryadi, Miky Endro

JABARBICARA.COM -- Walaupun sejak 27 Desember 2023 sudah tidak berlaku kondisi darurat sampah di Kota Bandung, namun masyrakat harus tetap berusaha mengurangi produksi sampahnya. Salah satu jenis sampah yang banyak dihasilkan adalah sampah kantong plastik belanja. Penyebabnya adalah keengganan masyarakat untuk membawa sendiri tas belanja kain yang lebih ramah lingkungan karena dapat digunakan berkali-kali.
Berdasarkan kondisi ini maka para dosen dan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha terdorong untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa edukasi kepada para ibu tim penggerak PKK Kelurahan Cipaganti untuk membawa sendiri tas belanja. Ibu-ibu PKK dijadikan sebagai target PkM karena mereka memiliki komitmen dalam menjaga lingkungan hidup dan merupakan agen perubahan bagi keluarga dan lingkungannya. Agar ibu rumah tangga mau membawa sendiri tas belanjanya, maka tas tersebut perlu didekorasi sehingga terlihat menarik. Salah satu teknik mendekorasi yang mudah dibuat dan juga ramah lingkungan adalah eco print metode pounding. Proses ini tidak menghasikan limbah cairan kimiawi yang berbahaya bagi lingkungan karena hanya menggunakan larutan mordan yang terbuat dari campuran air dengan tawas dan soda abu. Tawas (flocculator) tidak berbahaya bagi lingkungan, bahkan menguntungkan karena dapat menggumpalkan kotoran-kotoran pada proses penjernihan air, dan soda abu (soda ash atau Natrium karbonat) dapat mengontrol pH air dan menetralkan keasaman pada air.

Eco print adalah teknik cetak pewarnaan kain yang menggunakan bahan organik berupa daun dan bunga yang menghasilkan motif yang unik dan indah. Prinsip produksinya adalah melalui kontak langsung antara daun yang mengandung klorofil, dan bunga yang mengandung pigmen antosianin yang memiliki variasi warna merah, biru, kuning, dan ungu dengan media kain belacu. Metode pounding dipilih karena lebih sederhana dan ekonomis dibandingkan dengan iron blanket. Pada metode pounding tidak perlu ada proses pengukusan yang memakan waktu lama (2 hingga 3 jam) seperti pada metode iron blanket. Metode pounding terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) scouring, (2) mordanting, (3) menata dan memalu daun dan bunga di atas kain, serta (4) fiksasi warna. Pada tahap scouring dilakukan perendaman tas kain dalam air deterjen selama 12 jam untuk membersihkan kain dari kanji dan zat kimiawi lainnya. Kemudian kain dibilas dengan air bersih dan angin-anginkan hingga kering. Pada tahap mordanting dilakukan perendaman tas kain dalam larutan tawas dan soda abu (dengan perbandingan 1 liter air : 14 gram tawas : 3 gram soda abu) selama 12 jam. Tujuannya untuk membuka pori-pori kain agar dapat menyerap klorofil dan antosianin. Tas kain dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Pada tahap ketiga dilakukan penataan daun dan bunga di atas permukaan kain yang telah diberi alas plastik. Bila komposisi sudah dirasakan bagus, maka dapat dimulai proses memalu daun dan bunga yang telah dilapisi plastik bening di bagian atasnya. Alat yang digunakan adalah palu kayu. Setelah klorofil daun dan antosianin bunga menempel dengan baik, diamkan selama 5-7 hari. Jangan dijemur. Pada tahap akhir yakni fiksasi wawna dilakukan pencelupan tas kain berulang-ulang selama 3 menit dalam larutan (dengan perbandingan 1 liter air : 4 gram tawas). Keringkan kain dengan cara diangin-anginkan.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 24 April 2024, jam 10.00 – 12.00 di Kelurahan Cipaganti dengan jumlah anggota tim pengabdi sebanyak 11 tenaga pengajar FSRD UK Maranatha, 8 orang mahasiswa FSRD. Hasil PkM ini memiliki manfaat sebagai berikut:
(1) Meningkatkan kesadaran para ibu PKK Kelurahan tentang pentingnya membawa tas sendiri saat berbelanja.
(2) Menambah pengetahuan dan ketrampilan terkait eco print, serta wawasan tentang peran seni rupa dan desain dalam membuat dekorasi pada tas belanja.
(3) Meningkatkan jiwa kewirausahaan ibu PKK untuk menjadikan tas yang dihiasi eco print sebagai komoditas bisnis yang dapat menambah penghasilan.
(4) Dosen dan mahasiswa dapat terlibat langsung dengan masyarakat sambil menerapkan keahlian dan keilmuannya.

Para ibu PKK Kelurahan Cipaganti, Bandung, dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan dari Dra Nina Nurviana M.Ds. tentang proses pembuatan eco print, dan Drs. Heddy Heryadi M.Sc. tentang cara membuat komposisi daun dan bunga yang estetis.



IMG_20240510_133906.jpgDra. Nina Nurviana MDs. memberikan penjelasan kepada para peserta PkM Kelurahan Cipaganti. (sumber: Tim desain PkM mahasiswa dan dosen FSRD UK Maranatha, 2024)

IMG_20240510_133930.jpgDrs. Heddy Heryadi MSc. menjelaskan komposisi daun dan bunga kepada para peserta PkM Kelurahan Cipaganti. (sumber: Tim desain PkM mahasiswa dan dosen FSRD UK Maranatha, 2024)

Selanjutnya para ibu PKK Kelurahan Cipaganti mempraktikkan pengetahuan yang diperoleh dengan menata dan memalu daun dan bunga di atas tas kain belacu.


IMG_20240510_134011.jpgPara peserta PkM Kelurahan Cipaganti menata daun di atas tas kain, dan kemudian memalunya. (sumber: Tim desain PkM mahasiswa dan dosen FSRD UK Maranatha, 2024)

Hasilnya adalah tas yang menarik dan indah. Diharapkan tas eco print ini setelah didiamkan selama 5 hari, dan kemudian difiksasi warnanya, dapat digunakan oleh para ibu PKK Kelurahan Cipaganti saat berbelanja, atau dijadikan komuditas untuk berjualan.


IMG_20240510_134036.jpgContoh Eco Print pada tas kain karya peserta PkM Kelurahan Cipaganti. (sumber: Tim desain PkM mahasiswa dan dosen FSRD UK Maranatha, 2024)

Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha menyerahkan sejumlah tas kain belacu, kayu palu, tawas, dan soda abu kepada ketua PKK agar dibagikan kepada para anggotanya untuk dibuat kembali di rumah masing-masing. Di akhir acara dilakukan pemotretan bersama.


IMG_20240510_134101.jpgFoto bersama Lurah Cipaganti bersama Ibu PKK Kelurahan Cipaganti, para dosen dan mahasiswa FSRD Universitas Kristen Maranatha di akhir acara. (sumber: Tim desain PkM mahasiswa dan dosen FSRD UK Maranatha, 2024)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.