Empat Karya Mahasiswa DKV FSRD Universitas Kristen Maranatha Terkait Pandemi dalam Pameran ASEDAS 2020


oleh Dr. Christine Claudia Lukman MDs.

JABARBICARA.COM-- Pandemi Covid-19, yang juga dikenal sebagai pandemi virus corona, adalah pandemi wabah coronarius yang masih berlangsung hingga kini. Pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019.

WHO menyatakan sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020, dan hingga 16 Mei 2020 telah dilaporkan lebih dari 4,56 juta kasus  Covid-19 di lebih dari 188 negara dan wilayah yang mengakibatkan lebih dari 308.000 kematian. Untungnya lebih dari 1,64 juta orang telah sembuh.

Penyebaran virus terutama terjadi akibat kontak manusia dalam jarak dekat melalui droplet atau tetesan kecil yang berasal dari batuk, bersin, dan bicara. Gejala umum yang biasa terjadi adalah batuk, kelelahan, sesak nafas, dan kehilangan kemampuan mengecap rasa. Komplikasi yang disebabkan virus ini adalah pneumonia dan sindrom gangguan pernafasan akut.

Waktu paparan hingga timbulnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat pula berkisar antara dua hingga empat belas hari. Hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus. Pengobatan primer adalah terapi simtomatik dan suportif.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, mengenakan masker di tempat umum, dan pemantauan serta isolasi diri untuk orang yang dicurigai terinfeksi. Penyebaran virus yang masif menyebabkan otoritas di seluruh dunia membuat kebijakan pembatasan perjalanan, lock-down, penutupan fasilitas pendidikan. Masyarakat diharapkan dapat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.

Dalam menanggapi situasi ini, komunitas seniman Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN Digital Art Society (ASEDAS) mengundang para seniman dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam ajang ASEDAS 2020 International Virtual Digital Art Exhibition bertemakan “Covid-19 Awareness”.

ASEDAS dibentuk pada April 2020 berdasarkan inisiatif Association Profesor Ahamad Tarmizi Azizan dari University Malaysia Kelantan (UMK) dan Dr Ariesa Pandanwangi dari Universitas Kristen Maranatha.

Peserta pameran berasal dari berbagai negara di dunia, mulai dari negara ASEAN, Asia, Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Latin. Khusus untuk Indonesia, pameran ini diikuti oleh civitas akademi dari 34 perguruan tinggi dan umum.

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa, Universitas Kristen Maranatha, turut mengirimkan 19 karya mahasiswa, di samping karya para dosennya. Beberapa karya mahasiswa yang sudah dikirimkan ke panitia menampilkan pemikiran dan penafsiran mahasiswa terhadap situasi yang terjadi saat ini. Berikut beberapa poster yang telah dibuat dan dikirimkan oleh para mahasiswa.

Muhammad Chaikal Usman membuat karya ‘meme’ yang berasal dari bagian lukisan terkenal Michelangelo yang terdapat pada langit-langit Sistine Chapel, Roma Italia. Bila pada lukisan aslinya kedua ujung jari digambarkan saling mendekat, maka pada karya Chaikal kedua ujung jari tampak menjauh. Kenapa harus menjauh? Jawabannya adalah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Gambar 1. Poster karya Muhammad Chaikal Usman, mahasiswa DKV FSRD Universitas Kristen Maranatha (poto istimewa)

Wilson Liman Sugianto membuat poster yang mengajak masyarakat untuk tinggal di rumah sebagai salah satu dukungan untuk para tenaga medis yang tengah berjuang menurunkan jumlah pasien yang terpapar Covid-19.

Gambar 2. Poster Wilson Liman Sugianto, mahasiswa DKV FSRD Universitas Kristen Maranatha (poto istimewa)

Tiffany Belinda membuat karya yang menekankan pada pentingnya karantina mandiri sebagai upaya untuk memulihkan dunia dari wabah ini. Mengkarantina diri tidak selalu berkonotasi buruk, karena masih banyak aktivitas menyenangkan dapat dilakukan, antara lain dengan membaca buku untuk memperluas pengetahuan dan wawasan.

Gambar 3. Poster karya Tiffany Belinda, mahasiswa DKV FSRD Univertas Kristen Maranatha (poto istimewa)

Nuraini Suryani melalui posternya menekankan pentingnya mencuci tangan, yang seringkali dianggap kegiatan yang kurang penting, sebagai upaya untuk menghindarkan orang-orang terkasih dari virus Covid-19.

Gambar 4. Poster karya Nuraini Suryani, mahasiswa DKV FSRD Universitas Kristen Maranatha (poto istimewa)

Melalui poster dengan berbagai gaya visual, dan konsep ini diharapkan masyarakat yang melihat pameran ASEDAS dapat menyadari pentingnya sikap dan perilaku yang tepat untuk mengalahkan pandemi Covid-19 demi kelangsungan hidup umat manusia. (Tim Jabar Bicara)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.