Empat KPM Mundur dari Program Berbarengan Pelaksanaan Labelisasi


GARUT, JABARBICARA.COM-- Sejumlah Pendamping PKH bersama Forkopimcam Kecamatan Pangatikan  Kabupaten Garut  melakukan Louncing perdana pelabelan rumah bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa  Citangtu dan Desa Cihuni , Kecamatan Pangatikan , Kabupaten Garut , Senin  (04/05/2020)

Koordinator pendamping PKH Kecamatan Pangatikan , mohamad Akbar menyatakan, louncing pelabelan tersebut bekejasama dengan Forkopimcam Pangatikan dan pemerintah desa  untuk memberi pemahaman bagi KPM PKH Kecamatan Pangatikan dengan total penerima PKH  sekitar 2015 KPM. Untuk kegiatan Labelisasi  hari ini, 20 KPM Di desa Citangtu dan 20 KPM di desa Cihuni, langsung disemple Labelisasi rumah miskin prasejahtera. Sisanya akan diperlakukan hal yang sama sesudah louncing hari ini sesuao jadwal.

“Harapannya ketika mereka dipasangi labelisasi di rumah masing-masing ada efek bagi PKM PKH yang sudah tidak layak lagi menerima bantuan apapun itu dari Dinas Sosial,” katanya.

Selain itu tujuannya untuk memberi pengumuman pada masyarakat bahwa mereka peserta PKH. Dia katakan, kalau ada masukan-masukannya layak atau tidak, mereka kemudian akan pertimbangkan kembali.

“Kalau ada masukan-masukannya ini layak atau tidak kami kemudian akan pertimbangkan kembali dalam pertemuan kelompok,” katanya.

Target setiap tahunnya kata Akbar , para pendamping harus bisa menggraduasi mandiri dari kepesertaan PKH yang mereka dampingi. dan akan mendatangi terus para peserta PKH untuk di ajak berdiskusi kelompok .

“Misalnya merasa dirinya sudah tidak layak lagi, kami akan graduasi mandiri. Karena target setiap bulannya harus bisa menggraduasi mandiri dari kepesertaan PKH,” jelasnya.

Dia menjelaskan, apabila ada penerima manfaat PKH yang sudah tidak layak lagi, maka pihaknya akan berupaya memberikan pemahaman serta pengertian agar bisa berhenti dari kepersertaan dan melakukan Graduasi mandiri sehingga bisa keluar tanpa adanya paksaan dan tekanan tapi dengan kesadaran sendiri .

“Sebenarnya ada sanksi dari Kementerian Sosial tapi kan kami dekati dulu secara persuasif. Kemudian kalau sanksi itu ternyata mereka tetap ngotot untuk tetap menjadi peserta PKH secara langsung kami akan keluarkan tanpa pertimbangaan apapun,” katanya.pungkasnya

Dalam label yang ditempel di rumah penerima PKH tertulis “Kami Termasuk Dalam Kategori Keluarga Miskin Penerima (PKH)”.

Sementara, Camat Kecamatan Pangatikan, Hj. Titin Wartini. S sos mengatakan, hal itu merupakan langkah awal dengan melakukan pelabelan rumah penerima KPM PKH di kecamatan Pangatikan .

Dengan dilakukan solusi baru ini, kata dia, masyarakat penerima bisa mengerti, penerima yang sudah tidak layak lagi agar memberikan kepada yang layak dapat PKH.

“Tujuan dalam kegiatan ini agar memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kalau anda sudah tidak layak menerima dan masih banyak yang layak menerima, legowo saja seperti dilakukan 4 orang KPM asal desa Citangtu. Mereka sadar dan langsung memutuskan mundur dari kepersertaan PKH. Dengan kegiatan Labelisasi ini akan terdampak secara Phisiologis terhadap para KPM PKH di kecamatan Pangatikan supaya ada rasa budaya malu rumah di tempel lebel keluarga miskin," katanya .

Kepala desa Citangtu, Iya Syahria, menambahkan bahwa pelabelan rumah KPM di desanya tersebut berharap mampu untuk menurunkan data kemiskinan ini, terjawab sudah dengan mundurnya 4 orang KPM dari PKH . Selain itu bantuan PKH bisa dinikmati kepada yang betul-betul miskin, bukan pura-pura miskin tegasnya .

“Manfaat dari pelabelan seperti ini mungkin bisa berdampak bahwa sedikit menurunkan data kemiskinan di desa Citangtu . Dampak ini kan pasti ada ,yang tidak mau dilabel seperti itu tertulis orang miskin. Jadi bantuan-bantuan ini bisa lebih terakomodir khususnya lebih terarah sehingga segala bentuk bantuan ini tepat sasaran supaya lebih terjamin dan betul betul memang warga miskin yang menerima,” jelasnya.

Dirinya berharap agar pemasangan label di desanya itu bisa memotivasi para penerima PKH agar kedepan lebih mempunyai penghasilan dan kehidupan yang layak.

“Pelabelan seperti ini kita berharap bukan selamanya untuk berlabel. Tapi berharap untuk semoga dia berpenghasilan atau kehidupannya lebih layak lagi contoh saja sudah ada 4 orang KPM yang langsung memutus dan Mengundurkan diri dari kepersertaan PKH ,” pungkas. (Ridwan F)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.