Enggan Hadiri Undangan Dispora Garut, Atlet dan Pelatih Tolak Bonus Porda


JABARBICARA.ID:--- Berdasarkan Undangan yang dilayangkan oleh Dispora Kabupaten Garut kepada KONI Kabupaten Garut, terkait pemberian apresiasi/bonus kepada para insan olahraga baik atlet ataupun pelatih yang berprestasi. Tadi siang, Sabtu (20/04/19) di Kantor Koni Garut, para pengurus cabor melakukan rapat untuk menyikapi undangan tersebut.

Saat ditemui usai melaksanakan rapat Rizal Syam juru bicara pengurus cabor mengungkapkan, pertemuan ini dilaksanakan untuk mendengarkan sikap dari seluruh cabor terhadap rencana Dispora Garut yang akan memberikan Bonus kepada para atlet dan pelatih yang berprestasi. Tercatat hampir seluruh cabor peraih medali di Porda Jabar 2018  ikut hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya, Cabor Balap sepeda, Tenis Meja, Pencak Silat, Judo, Muanthai, Tarung Derajat, Hoki, Gulat, Dansa, Dayung, Senam dan Arung Jeram. 

Dari hasil pertemuan tersebut disepakati beberapa keputusan  diantaranya seluruh cabor yang didalamnya terdiri dari pelatih dan atlet  sepakat menolak bonus  yang akan diberikan oleh Dispora secara simbolis hari Senin mendatang dan memastikan para atlet dan pelatihan tidak akan memenuhi undangan tersebut.

Menurutnya, Hal ini disebabkan beberapa alasan, pertama besaran bonus 900 jt serta pembagian bonus bagi perorangan maupun kelompok  tidak sesuai dengan usulan Koni yaitu sebesar 1,4  milyar dengan asumsi Peraih Emas 35juta, Perak 25 juta dan perunggu 15 juta. Alasan Kedua dari besaran bonus yang 900 juta tersebut ternyata bukan hanya bonus untuk Atlet Porda saja tapi diberikan pula untuk bonus atlet Asian Games, Popda dan Pospeda. Jelas ini menyimpan dari usulan semula dimana bonus hanya diperuntukkan atlet peraih medali di Porda Jabar 2018.

"Kalaupun Dispora ingin memberikan bonus diluar Porda ya silahkan saja tapi jangan mengambil dari jatah bonus buat Kami sebagai Pelatih dan atlet peraih medali Porda.  Sudah besaranya tidak sesuai usulan eh ini malah diambil lagi buat bonus Asian Games, Popda dan Popenas, jelas kami keberatan dan memutuskan untuk menolak bonus tersebut, ujarnya.

Jadi intinya, kata Rizal, kami memohon kepada Pemkab Garut dalam hal ini Bupati Garut agar usulan bonus yang telah diusulkan melalui Koni sebesar 1.4 milyar dapat dipenuhi, mengenai teknisnya bisa dimasukan dalam anggaran perubahan nanti dan kami menginginkan bonus tersebut murni hanya untuk atlet dan pelatih peraih medali di Porda Jawa Barat 2018 tidak dsatukan dengan bonus-bonus yang lain.

Rizal menambahkan, dari hasil rapat tadi kami juga sepakat bila Pemkab Garut tidak mempertimbangkan usulan tadi, kami tidak akan bisa menghalang-halangi para atlet dan pelatih yang mendapat tawaran untuk membela kontingen lain di porda mendatang, karena jelas jerih payah kami di Garut sudah tidak lagi dihargai.

Terpisah, wakil Ketua Koni Garut bidang Pembinaan dan Prestasi Ferry Slamet memahami sikap yang diambil oleh para cabor sebagai ekspresi kekecewaan  atas kebijakan pemberian bonus yang diberikan oleh Dispora Kabupaten Garut.

"Kami menyayangkan kebijakan yang diambil Dispora yang tidak meminta pertumbangan Koni saat memutuskan bahwa Bonus tersebut ternyata bukan hanya  utuk Altel Porda tetapi katanya Bonus itu ada bagian untuk bonus atlet Asian Games, Popda dan Popenas, jelas ini akan mengurangi besaran bonus yang diterima olah masing-masing altel dan pelatih Porda" Tandasnya.

Ferry menyarankan agar persoalan ini segera diselesaikan, karena ini jelas akan menghambat program pembinaan yang telah disusun sebelumnya, "katakanlah dalam waktu dekat diadakan pertemuan antara pihak dispora, koni dan cabor agar dihasilan kesepakatan yang bisa mengakomodir semua pihak, kan sayang bila para atlet yang telah lama kita bina harus membela daerah lain, ini akan menjadi kemunduran bagi perkembangan olah raga di Kabupaten Garut" pungkasnya. (FN/TG)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.