GARUT.JABARBICARA.COM - Kopi Arabika dari kawasan Garut, Jawa Barat saat ini mulai dilirik oleh para penikmat kopi. Salah satu faktornya yakni aroma yang keluar dari kopi tersebut berbeda dengan kopi lainnya. Dengan kata lain mempunyai ciri khas tersendiri.
Oleh sebab itu, tanaman Kopi Arabica Garut, kini mulai dibudidayakan oleh para kelompok tani, salah satunya Kelompok Tani Hutan Lestari Desa Tenjonagara Kecamatan Sucinaraja.
Ketua Kelompok Tani Hutan Lestari, Engkos Jaenudin menuturkan, bahwa kelompok taninya telah berdiri sejak 2010, yang mana sampai saat ini telah beranggotan 123 orang, dengan lahan garapan seluas 70 hektar.
Dijelaskannya, sejak tahun 2010 para petani sudah mulai menanam kopi jenis Arabika dan 5 tahun kemudian (2015) bisa dipetik hasilnya.
"Dikarenakan lokasi penanaman kopi berlokasi di Puncak Sagara, maka kopi tersebut dinamakan Kopi Sagara, dan menjadi salah satu komuditas prodak unggulan Desa Tenjonagara," ucap Engkos saat dijumpai jabarbicara.com, Selasa (24/12/2019).
Untuk pemasaran sendiri, terang Engkos sudah bisa sampai ke Provinsi Bali.
Ditambahkannya, saat ini proses pengolahan kopi pasca panen masih menggunakan sistem tradisional.
"Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah daerah agar bisa memberikan pembinaan secara intensif mulai dari proses budi daya hingga pasca panen bahkan sampai pengolahan produk siap dipasarkan," pungkasnya. (Ridwan)
0 Komentar :
Belum ada komentar.