Fakta Dilematika CFD Garut


Oleh : Toni Gempur

GARUT, JABARBICARA.COM--- Sebagaimana di kota-kota lain, yang dapat kita ketahui bahwasanya fungsi Car Free Day (CFD) di Garut adalah sebagai sarana hiburan yang diisi dengan kegiatan berolahraga bagi masyarakat dalam rangka memanfaatkan liburan hari Minggu.

Adapun pengalokasian tempat serta waktu pelaksaan CFD sudah tentu dikaitkan dengan tujuan tidak akan terjadinya kemacetan di jalan.

Dalam perjalanannya, kedua aspek --fungsi dan tujuan CFD Garut ini telah terlanggar. Secara fungsi, keberadaan CFD sudah berubah. Wahana CFD seakan-akan disediakan untuk kegiatan berdagang --tampak seperti aktifitas 'pasar-tumpah'. Pemandangan CFD sangat terasa sebagai kesemrawutan dan sebuah pelaksanaan agenda rutinan yang tak karu-karuan.

Terkait masalah itu pun, kemacetan tidak terelakkan. Para pengunjung yang selayaknya memiliki jalan yang sudah diperuntukkan, kini jadi serampangan. Mereka terdesak hingga ke wilayah jalan yang sejatinya untuk lalu-lintas kendaraan.

Keadaan pengunjung demikian adalah sebagai akibat dari banyaknya pedagang yang memenuhi areal CFD yang meluber ke bagian peruntukan pejalan kaki.

Keberadaan CFD demikian tentu akan mendatangkan keluhan banyak pihak. Tak urung pula inipun menjadi ajang pro-kontra di lingkar pihak-pihak terkait, dan seringkali muncul di kalangan masyarakat sebagai kondisi selisih paham yang cukup rentan.

Pertanyaan yang bisa muncul atas kondisi CFD yang bisa disebut sebagai tidak kondusif itu, sedikitnya adalah:

  • Salahkah pengadaan CFD?
  • Salahkah pengunjung CFD?
  • Salahkah pedagang di CFD?

Sejauh kesulitan menjawab pertanyaan di atas, terdapat spekulasi yang menganggap Pemda Garut tidak maksimal menangani keberadaan CFD. Spekulasi tersebut didasarkan pada fungsi CFD sebagai ruang publik sekaligus ruang interaksi sosial warga Kabupaten Garut terabaikan dari perhatian Pemda yang selama ini seakan-akan mengadakan pembiaran.

Menanggapi hal itu Bupati Garut, Rudy Gunawan pun menyayangkan keberadaan CFD yang saat ini sudah dipenuhi ratusan pedagang yang lajim disebut PKL.
Bupati juga berniat mengevaluasi keberadaan para pedagang di lokasi CFD.

“Kita tentu menyayangkan, beberapa tahun terakhir ini Lokasi CFD dipenuhi PKL dadakan,” kata Bupati saat menghadiri peresmian Gedung Dinas Dukcapil Garut. Senin (13/01/2020).

Pendapat Bupati, keluhan dari warga terkait pedagang yang semakin banyak menggunakan badan jalan sehingga membuat warga yang menikmati CFD terganggu, memang menjadi masukan.

Menurut dia, para pedagang tidak diperkenankan menjajakan dagangannya di badan jalan. Pemkab Garut melarang karena dapat mengganggu warga yang berolahraga di jalur CFD.

“Kita akan evaluasi keberadaan mereka. Sekarang ini untuk relokasi belum ada bahasan. Kita akan koordinasi dulu dengan Polres dan Dishub,” kata Rudy.

Lepas dari asumsi terhadap keberadaan CFD yang dikemukan Bupati, sejatinya kita terlebih dulu berbijak diri guna memahami subtansi kebutuhan pihak-pihak pemanfaat CFD.

Setidaknya terdapat tidak kelompok besar yang berkepentingan dengan CFD, yakni: 1) Kelompok pemanfaat pasilitas olah raga (biasanya senam kesehatan; 2) Kelompok pengunjung biasa yang mencari hiburan; dan 3) Kelompok pedagang. Sejatinya, ketiga kelompok besar itu memiliki keterkaitan kepentingan. Kita takan bisa menampikkan keterkaitan dari masing-masing kelompok tersebut.

Bagaimana bisa satu kelompok olah raga/senam dapat dengan bersemangat dan beriang hati beraktifitas tanpa ada dua kelompok lainnya, walaupun ini sebatas kebutuhan psikologis. Selanjutnya, bagaimana mungkin para pengunjung datang tanpa daya tarik bagi mereka akan dua kelompok lainnya.

Begitu juga untuk kelompok pedagang. Mereka justru yang akan paling menonjol sisi kepentingannya. Mereka pencari nafkah demi berlangsungnya kehidupan rumah tangganya.

Jadi, hal yang tidak mungkin terjadi membludak pedagang jika para pedagang ini tanpa perhitungan akan potensi finansial kedua kelompok lainnya.

Kiranya tulisan sederhana ini dapat menjadi jalan mendapatkan inspirasi guna menyelesaikan dilematika yang ada di seputar Garut.

Penulis : Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Redaksi jabarbicara.com

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.