Gegara Gagal Pasang Regulator, Tato Terbakar Semburan Gas Melon


GARUT, JABARBICARA.COM-- Seorang warga Kampung Cigadog, RT 02, RW 01, Desa Cigadog, Kecamatan  Sucinaraja, Kabupaten Garut, Tato (60) terbakar semburan gas dari tabung melon. Sabtu (06/09/2020).

Diceritakan, peristiwa itu terjadi ketika istri Tato, Dedeh (55) , bermaksud mengganti tabung gas yang sudah habis. 
Saat regulator selesai dipasang, Dedeh bermaksud menjalankan kompor. Karena tidak kunjung menyala, Dedeh berniat menukar kembali tabung tersebut. 

Sementara, Tato bersikeras untuk memasang ulang tabung tersebut dan mengambil alih pemasangan regulator. 
Berulang-ulang Tato bongkar pasang regulator dan mencoba menyalakan kompor. 
Saat itu berlangsung, secara tiba-tiba ada percikan api menyambar semburan  gas. Kontan api membakar Tato serta sebagian dapur. 
Tato kini dirawat di RSUD dr. Slamet Garut karena sekujur tubuhnya  terbakar.

Sementara, Kepala Desa Cigadog, Nandang suhendar, mengatakan, kejadian tersebut merupakan yang pertama kalinya di Desa Cigadog. Dirinya mengharapkan pemerintah melakukan sosialisasi secara besar-besaran akan penggunaan gas  secara aman. 

"Kami atas nama warga Desa Cigadog menginginkan ada sosialisasi dari pemerintah tentang hal ini, karena masyarakat awam tidak mengetahui bagaimana baiknya memakai LPG dengan benar. Jangan sampai kejadian terus berulang " tutur nandang .

Mendapat kabar itu, Humas Hiswana Migas Garut , Evi Hartaz, langsung berkonsolidasi dengan SBM Pertamina Wilayah V Kabupaten Garut , Arthur Kemal Pamungkas, dan Ketua Hiswana Migas Garut, Iday Hidayatullah,  untuk menjenguk korban .
Menutut Evi, kondisi luka bakar yang diderita korban sangat serius. Pihaknya menyatakan turut prihatin dan bela sungkawa atas kejadian tersebut.

“Kita jenguk  korban, dan kita berikan santunan untuk meringankan bebannya. Beliau ini hanya buruh harian  yang pendapatanya tidak menentu" tutur Evi .

Dikatakan, pihak hiswana Migas Garut meminta kepada keluarga dan masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam penggunaan gas LPG.
"Masyarakat harus paham cara aman memakai LPG "  ungkapnya.

Evi juga menuturkan, saat ini pihak Hiswana Migas Garut sedang giat-giatnya melakukan sosialisasi khususnya kepada 1050 pangkalan penyalur.

"Nanti dari 1050 pangkalan yang tersebar di Kabupaten Garut akan menyampaikan lagi kepada masyarakat bagaimana  protokol yang benar cara aman pakai gas” jelas dia. 
Sedikitnya ada 9 point, menurut Evi, yang harus diketahui oleh masyarakat, yaitu: 

1. Memiliki dapur yang cukup sirkulasi udaranya.
2. Tabung harus ditempatkan dengan sirkulasi udara dan ventilasi yang baik.
3. Menggunakan regulator yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Klem yang terpasang pada kedua ujung selang harus kuat dan terpasang dengan benar.
5. Pastikan selang regulator tidak tertekuk atau tertindih.
6. Segel (security seal cap) dan tersedianya karet hitam (rubber seal) di tabung gas yang kondisinya dalam keadaan baik.
7. Sebelum menyalakan kompor, cek dulu apakah ada bau khas gas elpiji atau tidak.  Jika sudah aman bisa langsung nyalakan kompornya.
8. Secara rutin melakukan pengecekan regulator dan selang, terutama yang sering terkena tumpahan makanan.
9. Jika didapati ada kebocoran gas segera mematikan kompor dan sumber api lainnya, serta aliran listrik di dalam rumah. Segera lepas regulator, bawa tabung keluar atau ruangan terbuka dan jauhkan dari api.
"Dan masyarakat harus secepatnya menghubungi agen atau pangkalan terdekat," pungkasnya. (Fitri/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.