Gencatan Senjata Palestina-Israel dan Posisi Dunia Islam


Oleh: Renny Marito H, S.Pd

A'touna Et tufoule
A'touna Et tufoule
A'touna Et tufoule
A'touna,A'touna,A'touna Es Salam…

Sepenggal lirik lagu yang menggambarkan secerca harapan anak-anak korban konflik di Gaza yang sangat menguraikan airmata ini, sampai kapankah akan berakhir…???

Baru-baru ini kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Palestina di jalur Gaza terjadi pada Jum'at (21/05/2021) dini hari tetapi masih ada ketegangan di Yerussalem Timur dimana polisi Israel menyerbu Kompleks mesjid Al Aqsa dan menembakkan gas airmata ke arah warga Palestina setelah shalat Jum'at (21/05/2021). Gencatan senjata ini mulai berlaku pada dini hari jum'at setelah 11 hari pemboman Israel tanpa henti di daerah kantong yang dikepung dan ribuan roket diluncurkan ke Israel oleh Hamas.

Penyerbuan Kompleks masjidil Al Aqsa oleh polisi Israel ini tidak terduga dilaporkan Kantor Berita AlJazeera (Sabtu, 22/05/2021). ini semua mencerminkan bahwa betapa rapuhnya gencatan senjata itu. Warga Palestina mengatakan bahwa mereka telah di lecehkan dan mereka dikepung oleh polisi Israel juga merasakan banyak tekanan," kata Abdel Hamid seorang wartawan AlJazeera melaporkan.
Gencatan senjata yang diusulkan oleh berbagai pemimpin dunia Islam hanya menegaskan bahwa sudah tidak adanya pembelaan sempurna terhadap saudara kita di Palestina dengan membiarkan zionis berlindung dan memulihkan kekuataan dibalik istilah gencatan senjata dan perdamaian.

Dari pengeboman Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina termasuk 66 anak-anak dan dari pihak Israel 12 orang termasuk 2 anak-anak tewas (AlJazeera, Sabtu, 22/05/2021) Jakarta, CNBN Indonesia.

Walaupun gencatan senjata sudah berulangkali sudah dilakukan antara Palestina - Israel namun solusi dua negara ini bukanlah solusi yang tepat untuk dilakukan melainkan itulah yang menjadi akar permasalahannya."yang menjadi masalah utama ini adalah penjajahan Israel terhadap Palestina. Dan apabila penjajahan ini hilang, akan ada keamanan tercipta di wilayah Palestina" (Dubes Palestina, Zuhair Al Suhn) Liputan6.com, 28/05/2021

Dimanakah negara-negara Islam yang lain apakah tidak tergerak untuk membantu konflik yang berkepanjangan ini?? bukankah sesama muslim itu adalah saudara?? semua bungkam…ternyata dunia Islam enggan untuk mengirimkan militernya dan memberi solusi untuk menghentikan penduduk dan mengusir zionis dari bumi yang diberkahi ini. Karena terlalu banyak jerat negara-negara besar dan Israel terhadap dunia Islam yaitu adanya keterikatan hubungan dagang dan telah terjadi normalisasi hubungan diplomatik, mereka telah menjerat negara-negara Islam dengan utang dan riba yang tinggi sehingga dunia Islam tak bergerak dan kunci kelemahan telah di pegang oleh negara adikuasa saat ini.

Konflik Israel dan Palestina adalah konflik agama dan ideologi yang harus segera di selesaikan dan dihentikan. Solusinya adalah Islam yang mampu mempersatukan negara-negara Islam di dunia tanpa adanya sekat nasionalisme di bawah naungan Khilafah sebagai pelindung (junnah).
"Sesungguhnya Al imam (Khalifah) itu (laksana) perisai dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaannya) Jika seorang imam (khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah Azza Wajalla dan berlaku adil, maka dia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapat siksa" (HR: Al Bukhari, Muslim,An Nasa'i,Abu Dawud,Ahmad).Wallohu a'lam (Red/Jb)

Isi artikel diluar tanggungjawab redaksi

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.