Gubernur New York: Donald Trump Berlagak Seperti Raja


JABARBICARA.COM-- Gubernur New York Andrew Cuomo meradang dengan pernyataan Presiden Donald Trump, dalam konferensi pers tentang Covid-19 di Gedung Putih, Senin (13/4/2020) waktu setempat, yang menyebutkan bahwa otoritas ditutup atau tidaknya daerah-daerah yang ada di Amerika Serikat sepenuhnya adalah kewenangan presiden.

"Saya adalah presiden AS dan saya memiliki total otoritas atas keputusan menyangkut penanganan coronavirus di negara ini," kata Trump.

Cuomo langsung mengkritik secara terbuka.Pernyataan Trump tersebut. 
Dalam wawancara dengan CNN pada Selasa (14/2/2020) yang dilansir Tribunpekanbaru.com dari cnn.com.Cuomo mengatakan Trump adalah presiden terpilih dan menurut konstitusi ia tidak memiliki wewenang total.

"Saya tidak setuju! Saya tidak setuju dengan analisis hukum presiden. Presiden tidak memiliki wewenang total. Kami memiliki konstitusi," sebut Cuomo.

Ia membeberkan, konstitusi AS dengan jelas mengatakan kekuasaan yang tidak secara spesifik terdaftar untuk pemerintah federaldicadangkan untuk negara bagian.Dan keseimbangan antara otoritas federal dan negara adalah pusat konstitusi, itu adalah salah satu keseimbangan kekuatan yang besar.

"Konstitusi telah melayani bangsanya dengan sangat baik untuk waktu yang lama," sebutnya.

Cuomo dengan pedas mengeluarkan pernyataan yang menyindir Trump dengan menyebutkan bahwa konstitusi AS samasekali tidak menginginkan seorang raja.
"Kita tidak kita akan memiliki Raja George Washington. Kami tidak. Kami memiliki Presiden George Washington yang dipilih oleh rakyat," sebutnya lagi.

Gubernur Cuomo juga mengingatkan, pemerintah Kota New York sengaja melakukan penguncian kota tersibuk di dunia itu, untuk menekan angka infeksi Corona di Amerika Serikat.

Saat ini, Kota New York merupakan daerah dengan kasus pasien terinfeksi Virus Corona tertinggi di AS.
"Membuka kembali sekolah, bisnis, dan ruang publik terlalu dini akan menyebabkan lebih banyak infeksi dan kematian. Itulah sebabnya keputusan perlu dibuat secara lokal," sebut Cuomo. "Jika Presiden Trump mendorong ke titik yang tidak masuk akal, maka kita akan memiliki masalah." ancamnya.

Sementara itu, Amerika Serikat menjadi negara paling menderita dalam menghadapi wabah Virus Corona.Berdasarkan data dari dashboard Covid-19 di John Hopkins University pada hari Selasa (14/4/2020), negara adidaya itu menjadi kawasan paling mematikan di dunia dalam kasus Virus Corona.

Saat ini terdapat 582,594 korban terinfeksi Virus Coroana di negara itu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 21,662 dinyatakan meninggal dunia dan 32,988 sembuh dari virus mematikan tersebut.Kebanyakan dari ratusan ribu orang yang dinyatakan positif virus corona itu, berasal dari Kota New York.

Di kota yang menjadi ikon kedigdayaan Amerika Serikat itu, tercatat sebanyak 103,208 positif terinfeksi Virus Corona.Sebanyak 6,898 orang dari yang terinfeksi itu dinyatakan meninggal dunia.Hingga saat ini, tak satu pun pasien Virus Corona di Kota New York yang dinyatakan sembuh.

Akibat "menggilanya" Virus Corona di Kota New York, maka Gubernur Andrew Cuomo memutuskan untuk melakukan Lock Down (Penguncian) atas kota tersebut sejak beberapa pekan yang lalu. (sumber Tribunpekanbaru.com)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.