Harapan dan Kecemasan dalam Menanti Perbaikan pada Kondisi yang Kebih Baik dari Sebelumnya


Oleh Jacob Ereste

JABARBICARA.COM-- Belum lagi rampung sepenuhnya dari ancaman pandemi Covid-19, warga bangsa Indonesia kini diancam oleh lambungan berbagai harga kebutuhan, mulai dari pangan hingga sandang. Sementara bentuk usaha yang rusak akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya membaik.

Demikian pengakuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang kenaikan harga barang sandang dan pangan yang akan menjadi tambahan bagi penerimaan negara, katanya di Jakarta pekan kemarin.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui ancaman bagi masyarakat sekarang telah berganti. Jika sebelumnya masyarakat dihadapkan pada ancaman pandemi Covid-19, kini ancaman bagi masyarakat yang gawat adalah naiknya harga barang, katanya saat memberi keterangan pers usai sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Karena itu, ujarnya pihak pemerintah akan berupaya merumuskan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi kondisi yang gawat ini.

Diantaranya Kementerian Keuangan akan menyiapkan penataan dari sisi alokasi APBN, karena kenaikan yang luar biasa dari harga-harga komoditas memang akan menambah APBN, tandasnya. Karena penerimaan negara akan naik dari minyak, gas, batu bara, nikel, CPO, namun pada sisi lain masyarakat akan merasakan tekanan akibat inflasi global yang melanda.

Presiden Joko Widodo pun, katanya sudah menginstruksikan untuk melihat detail harga-harga pangan dan harga energi serta pilihan-pilihan kebijakan yang bisa dilalukan.

Karena kewajiban pemerintah tidak hanya menjaga daya beli warga masyarakat serta menjaga momentum ekonomi, tapi juga harus mampu menjaga APBN. Inilah tiga masalah pokok yang penting dilakukan.

Meski sampai saat ini, pemerintah masih punya alokasi anggaran sebesar Rp455 triliun untuk program pemulihan ekonomi. Namun uang sebanyak itu, akan difokuskan pada program padat karya atau program-program yang bisa menciptakan lapangan kerja, terutama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta untuk kementerian lainnya.

Komoditas pangan yang penting adalah padi, jagung dan kedelai yang dapat dipanen dalam waktu tidak lebih dari 3 bulan. Maka itu harus ada kebijakan yang dapat dibuat dengan cepat oleh kementerian terkait dengan bekerja sama dengan kementerian daerah.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengakui harga-harga komoditas baik pangan maupun energi sudah merangkak naik. Dalam arahan Presiden, upaya perlindungan sosial perlu terus ditingkatkan. Karena itu pemerintah memberikan subsidi langsung pada sembako untuk 18.8 juta warga penerima dan PKH (Program Keluarga Harapan) serta 2 juta bantuan minyak goreng dengan nilai Rp300 ribu untuk 3 bulan atau Rp100 ribu per bulan.

Sedangkan bagi pekerja penerima upah dibawah Rp 3.5 juta akan mendapat bantuan sebesar Rp satu juta. Jika benar kaum buruh yang akan menerima bantuan sebesar Rp satu juta itu berjumlah tidak kurang dari 8 juta orang, maka dapat diperkirakan kekuatan yang dimiliki pemerintah ini bisa bertahan dilakukan.

Sementara harga BBM Pertalite konon akan segera menyusul kenaikan harga pertamax yang telah menjadi beban hidup masyarakat. Sedangkan pembatasan pembelian solar seperti yang terjadi di Jawa Tengah sejak bulan Januari 2022, telah membuat masalah tersendiri bagi mereka yang membutuhkan, tetutama bagi pengelola bus transpirtasi yang menggunakan minyak solar.

Jendral Listyo Sigit telah melaporkan penangkapan 19 orang terduga pemain bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk industri khusus dari pemerintah. Penurunan kebutuhan solar untuk industri, justru meningkatnya kebutuhan solar subsidi bagi harga masyarakat.

Disparitas harga solar subdidi dengan solar untuk industri punya perbandingan harga yang cukup besar. Akibatnya ada pihak yang memanfaatkan menangguk keuntungan dari selisih harga yang lumayan besar nilainya itu.

Beragam keresahan dan kegundahan serupa inilah yang membuat mahasiswa jadi marah dan telah mengorganisir sejumlah elemen masyarakat turun ke jalan melakukan aksi ke depan Istana pada 11 April 2022. Tak ayal, warga masyarakat pun menanti dengan kecemasan dan harapan agar tata kelola negara serta warga bangsa Infonesia bisa lebih baik dari kondisi sebelumnya. Sebab rakyat pun sudah lelah menanggung beban hidup yang semakin berat. (Jabi)

Jakarta, 9 April 2022

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.