IKA Ponpes Bina Insan Mulia Bareng MKI Kota Cirebon Gelar Baksos


KOTA CIREBON, JABARBICARA.COM-- Ikatan Alumni (IKA) Pondok Pesantren Bina Insan Mulia (PBIM) bersama Mahasiswa Keguruan Indonesia (MKI) Kota Cirebon menggelar bakti sosial dalam rangka membantu warga terdampak pandemi Covid-19. Dibantu pihak kepolisian setempat, mereka membagikan masker kepada masyarakat yang terpaksa keluar namun tak mengenakan masker.

Ketua Angkatan Alumni (PBIM), Rahman, kepada jabarbicara.com menyampaikan, bakti sosial merupakan bentuk pengabdian terhadap sesama yang dapat menjadi jalan keberhasilan mengarungi kehidupan. 

"Saya selalu ingat perihal pesan Kyai saya, santri yang berhasil adalah santri yang dapat mengabdi pada masyarakat". Ucap Rahman. (03/05/2020)

Menurut Rahman, semua berharap pandemi ini segera bisa pergi agar semua pihak dapat kembali beraktifitas sebagai semula. Rahman sangat menyadari, semua ini sangat berdampak pada seluruh masyarakat. 

"Semoga ancaman wabah virus Corona ini segera berakhir sehingga kita tidak terbatasi lagi, termasuk terbatasi aturan yang dikeluarkan pemerintah," harap Rahman. 

Sementara Ketua MKI Kota Cirebon, Muhamad Hanif, berpendapat, wabah virus Corona yang disebut juga sebagai Covid-19 memberikan dampak global. Semua pihak senyatanya menjadi pihak terdampak. Karenanya sudah seharusnya tidak tebang pilih dalam hal mengantisipasi dampak kemanusiaan yang lebih meluas.

"Jika sudah bicara memanusiakan manusia, ini sudah bukan perihal mana kaya mana miskin. Wabah ini memberikan berdampak menyeluruh," ungkap Muhamad Hanif.

Menyoal masyarakat yang masih banyak yang beraktifitas di luar, jelas Hanif, masyarakat sebenarnya sangat takut dengan virus ini. Akan tetapi yang lebih mereka takutkan justru tidak bisa makan.

"Mereka tidak menganggap sepele atas wabah ini, bahkan tidak bermaksud abai terhadap aturan pemerintah. Hanya saja mereka sangat tidak mungkin membiarkan hidupnya menjadi sia-sia karena kelapran," ujar Hanif.

Hanif juga berharap, pemerintah dapat memberikan Konvensasi atas kebijakan yang membatasi gerak masyarakat.

"Ini bukan bukan sekedar bantuan yang selama ini diberikan kepada masyarakat miskin. Akan tetapi kepada semua terdampak, yang pada sebagian besarnya orang miskin baru," kata Hanif. "Sungguh banyak masyarakat yang terputus kerja sehingga tidak bisa makan, bahkan di beberapa kejadian mereka hingga tak punya tempat tinggal karena sudah tak mampu bayar sewa atau kontrakan rumah. Pada masalah-masalah inilah pemerintah harus memberi jaminan, dengan acuan data yang  konkrit," tambah Hanif memungkas. (M Hanif/TG) 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.