Indra Arica dan Rudi Gunawan jadi Tamu Istimewa di Acara Talk Show 'Guar Garut'


GARUT, JABARBICARA.COM -- "Guar Garut" merupakan salah satu acara Talk Show yang mendapatkan tempat luas di hati publik Garut dalam beberapa tahun ini, 'Guar Garut' terus menunjukan eksistensinya di ruang publik, sejumlah tokoh penting di kabupaten Garut mulai dari kalangan aktivis, pengusaha, anggota DPR, eksekutif muda, bupati Garut, wakil bupati Garut, tokoh agama, pendidikan, buruh, petani, mahasiswa pernah menjadi narasumber di acara Talk Show 'Guar Garut'. 

Talk Show atau gelar wicara, berupa perbincangan atau diskusi seorang atau sekelompok orang "tamu" tentang suatu topik tertentu dengan dipandu oleh pemandu gelar wicara, dalam acara Talk Show Guar Garut yang di Pandu Tata Ansori wartawan senior Garut yang juga Bos dari Media Harian Garut News ini kian mendapat kepercayaan publik.

Belum lama Ini H. Rudy Gunawan, SH, MH, MP, Bupati Garut dan Indra Arica Kasi PMD Kecamatan Pangatikan menjadi tamu istimewa dalam acara Talk Show 'Guar Garut'.

Bupati Garut Rudy Gunawan disela-sela kesibukan kegiatannya, secara khusus meluangkan waktu hadir di acara Talk Show yang di pandu Tata Ansori, saat berkunjung ke kantor redaksi Harian Garut News di Komplek Villa Lembah Asri, Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (02/08/2022).

Dalam kunjunganya, Bupati Garut sekaligus menggelar Talk Show bersama 'Guar Garut' membahas sejumlah isu hangat di kabupaten Garut serta membahas sejumlah perkembangan potensi daerah kabupaten Garut dan sejumlah tangtangannya ke depan.

Hadir pada acara tersebut, Pimpinan Umum Harian Garut, Tata Ansorie, Pemimpin Redaksi, Igie N Rukmana, Pimpinan Perusahaan, Husni Dinika, Redaktur Pelaksana, Nendi Sajidin, Kasi PMD Kecamatan Pangatikan, Indra Arica SE MM, Kepala Desa Sukasenang, Iwan Ridwan, Kepala Departemen HRGA PT Sido Agung, Teguh Wibisono, para wartawan dan Tim Podcest Guar Garut.

Disela-sela ngobrol santai usai menggelar Talk Show, Bupati Garut mengatakan bagaimana peran pungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus berkontribusi, melayani dan mempersatukan bangsa.

Diungkapkan Rudy, status ASN diperoleh melalui proses seleksi dan tahapan-tahapan yang cukup ketat sehingga mampu menciptakan orang-orang terbaik.

“Garut banyak melahirkan para ASN yang inovatif dan memiliki daya pikir cukup baik. Saya rasa jika pikirannya sudah konstruktif dan inovatif, kita akan hargai dan berikan penghargaan kepada mereka. Hanya saja, saya tahu para ASN yang memiliki kreativitas dan inovasi ini kerap tersumbat potensinya oleh atasan-atasan yang memiliki kepentingan pribadi,” ungkap Bupati Garut.

Rudy melanjutkan, ketika ASN mampu berkarya dengan baik, hal tersebut menunjukkan bahwa pemikirannya terukur dan inovasi. Terukur artinya dapat mengetahui konsiderannya dan memahami  juga materinya. Dengan inovasi bisa dicarikan jalan keluarnya atau mengakselerasi apa yang akan dilakukan dalam pengambilan keputusan.

“Contohnya Indra yang saat ini menjabat Kasi PMD di Kecamatan Pangatikan. Selain aktif di berbagai organisasi, Ia memiliki kemampuan alur dan pola berpikir yang konstruktif sebagai ASN. Indra ini sudah saya kenal dari dulu, saya sering memantau dari kejauhan gerak-geriknya, potensi serta kinerjanya selama ini tidak diragukan lagi. Walaupun ya begitulah kalau ada anak buah yang lebih cerdas, atasannya merasa takut tersaingi, sehingga sering muncul pembunuhan karakter seseorang. Kasihan, dia ini banyak difitnah,” ucap Bupati Garut.

Bupati Garut sangat tahu, capaian Kasi PMD Kecamatan Pangatikan dengan karya tulisnya tersebut sering menjadi referensi untuk disampaikan kepada atasannya, sehingga melahirkan pemkiran-pemikiran untuk menggerakan lembaga dengan lebih cepat. Namun karena hal tadi, kata Rudy, hal tersebut seringkali tidak terekspos dikarenakan adanya “penyumbatan prestasi” oleh pimpinannya

“Saya senang bila ada ASN yang pintar dan saya acungi jempol, saya yakin ini akan menjadi tauladan kepada pegawai yang lain. Merupakan hal yang tidak mudah bagi kita dalam menghadapi disrupsi teknologi ini, sementara diri kita sendiri masih belum dibekali dengan literasi dan pengetahuan yang cukup. Ini juga menjadi tantangan untuk mengukur kemampuan sumber daya manusia khususnya ASN. Jadi saya minta kepada para Kepala Dinas untuk memberikan apresiasi kepada mereka yang mampu mengembangkan diri dengan inovatif, open mind, kerja efektif dan efisien, memanfaatkan teknologi, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghadapi disrupsi teknologi,” tandasnya

Kabupaten Garut, lanjut Rudy, saat ini sangat membutuhkan orang-orang birokrasi terutama di jabatan struktural yang siap bekerja dan memiliki kemampuan manajerial, teknokratik serta kemauan untuk memajukan Garut.

“Aset-aset SDM muda yang memiliki kemampuan manajerial dan juga teknokratik di Garut ini banyak sekali, salah satunya ya Indra ini, bisa saja dia saya promosikan ke eselon III, nanti kita lihat kemampuannya dalam mengelola manajemen di SKPD. Kalau sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan, kita beri kesempatan untum naik jabatan. Namun jika tidak berkembang, ya kita turunkan,” pungkas Bupati Garut seraya tersenyum

Sebelum menjabat Kasi PMD Kecamatan Pangatikan, Indra Aricca pernah menjabat Kepala Seksi Bina Kewirausahaan Pemuda Bidang Kepemudaan dan Kepala Seksi Pembinaan Ketenagaan Olahraga Bidang Keolahragaan di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut.

Selain itu, Bupati Garut beberapa kali memberikan apresiasi dalam prestasi dan inovasi yang diraih Indra Aricca diantaranya Penghargaan Tenaga Lapangan Pendidikan Masyarakat Teladan (2006), Pengelola Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Berprestasi (2006), Inovator Penggerak Wirausaha Muda Pemula (2015), Inovator Bisnis Kulit Berbasis Teknologi dan Media Sosial (2016), Inovator Penggerak Pemuda Anti Narkoba (2016), Inovator Bidang Teknologi Informasi SKPD (2017), Inovator Bidang Kepemudaan (2017) dan yang lain-lainnya. (Tim/jabi)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.