Ini Kata Rocky Gerung terkait Keputusan Tsamara Amany Mundur dari PSI


JABARBICARA.COM-- Belakangan tersebarnya sebuah video singkat menayangkan pertemuan seorang pengamat politik, Rocky Gerung, dengan Tsamara Amany yang sedang bersama suaminya saat mereka berada di New York pada tahun 2020 silam.

Pertemuan tersebut tak urung menjadi isu yang menyebar bahwasanya mundurnya Tsamara Amany dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disebut-sebut didalangi Rocky Gerung.

Menanggapi hal tersebut,
Rocky Gerung pun menanggapi isu tersebut; dia mengungkapkan, dirinya memang berteman baik dengan suami Tsamara, Ismail Fajrie Alatas dan sempat bertemu mereka pada Februari tahun 2020 lalu di New York.

"Tersebarnya foto tersebut tidak ada urusannya dengan keluarnya Tsamara Amany dari PSI," aku Rocky.

Akan tetapi, Rocky Gerung mengungkapkan, dengan pertemuan tersebut pihaknya telah menemukan kenyataan bahwa Tsamara Amany mengalami kegelisahan dengan kondisi politik di Indonesia.

"Saya bertemu Tsamara dan suaminya waktu di New York sekitar bulan Februari waktu awal-awal pandemi (tahun 2020) lalu, Tsamara gelisah dengan politik di Indonesia, memang kegelisahan itu baru terwujud dua tahun setelah itu," ucap Rocky Gerung, dikutip dari Pikiran Rakyat.

Dalam kesempatan tersebut, Rocky Gerung juga mengapresiasi keputusan yang diambil Tsamara untuk keluar dari PSI.

"Saya mengucapkan selamat karena Tsamara bisa membuat argumentasi untuk mengatakan bahwa dia memerlukan jalur lain diluar PSI untuk mengaktifkan pikiran politiknya," ujarnya.

Dia juga menilai keputusan yang diambil Tsamara Amany adalah hal yang tepat.

"Itu pentingnya orang keluar sebentar dari Indonesia dan melihat balik ke belakang bahwa Indonesia memang kacau balau. Maka dari itu butuh peralatan di luar partai," kata Rocky.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat menempuh kembali jalur akal sehat," ucap dia yang diambil dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Sebelumnya diberitakan, Tsamara Amany membuat pengumuman yang berkaitan dengan posisi dirinya sebagai kader dan pengurus Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Ia mengungkapkan pada Senin 18 April 2022 dirinya memutuskan mengundurkan diri setelah selama lima tahun mengabdi di PSI.

"Selama lima tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini 18 April 2022, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai kader dan pengurus PSI," tutur Tsamara.

Menurut dia, keputusan tersebut diambil atas inisiatif dirinya sendiri atau pribadi karena dia merasa membutuhkan perjuangan di luar partai politik.

"Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi. Saya merasa saya membutuhkan perjuangan baru di luar partai politik," ungkap Tsamara. (*)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.