Kader Penggerak PKK di Desa Mekargalih Ramai-ramai mengudurkan diri


GARUT, JABARBICARA.COM – Beredar dan membuat gaduh di warga masyarakat, status whatsapp pribadi istri kepala desa, inisial DDS, yang memposting screenshot percakapan dirinya dengan suami yang tiada lain adalah Kepala Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul berinisial BP.

Sontak hal tersebut mendapatkan sorotan para tokoh dan warga setempat yang melihat status istri kades tersebut dan melontarkan komentar beragam, karena hal itu tak patut dilakukan oleh seorang pemimpin. Kemudian yang lebih miris lagi, postingan status tersebut berisi screenshot percakapan yang warganya seolah merendahkan derajat sosial atau harkat dan martabat sendiri dengan menyebut bau badan dan tidak mampu atau miskin.

Karena kejadian tersebut disikapi oleh seluruh anggota PKK dengan mengungkapkan dalam group WA banyak yang akan mengundurkan diri. Tidak hanya pengurus PKK saja yang mengundurkan diri bahkan bidan posyandupun mengundurkan diri.

"Anggrek 2, Mawar 2, Citra 1, citra 2, dan lainnya sepakat mengundurkan diri karena adanya mosi tidak percaya dengan ketua PKK Desa Mekargalih yang memandang rendah warga dengab kata-kata yang pantas dalam status Wa Group," kata bu Dewi kader PKK Desa Mekargalih.

Dengan adanya kejadian tersebut seluruh Anggota PKK akan mengundurkan diri secara bersama-sama.

"Ini adalah bentuk kepedulian dan sikap kami sebagai kader PKK kepada ketua PKK Desa Mekargalih yang telah merendahkan sosial masyarakatnya sendiri," tambahnya.

Ketua LPM Desa Mekargalih, Budi Budiawan, saat dikonfirmasi membenarkan permasalahan tersebut bahkan kata Budi selaku Ketua LPM sudah melayangkan surat kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

“Menurut kami tidak sepantasnya seorang tokoh disini kepala desa dan istri berbicara yang tidak pantas apalagi percakapan tersebut di sosial media, seakan-akan dia bukan seorang tokoh yang menjadi panutan. Saya juga berkoordinasi lagi dengan semua unsur dikarenakan ada pengaduan juga dari RW delapan, enam, lima tiga dan dua,” pungkas Budi. (MRZ/jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.