Karena Sering Banjir, Warga Leles Menuding Akibat Kerusakan Lingkungan


JABARBICARA.ID:-- Wilayah Kecamatan Leles, terutama di Jalan Raya Garut — Bandung, akhir-akhir ini jadi sering diterjang banjir. Warga menuding, hal itu terjadi akibat kerusakan lingkungan.

Dilansir dari Inilahkoran.com, selain terdapat aktivitas penambangan pasir galian C, dugaan penyebab bencana itu terutama karena kehadiran pabrik sepatu PT Changsin Reksa Jaya di sebuah kawasan yang sebenarnya kawasan konservasi. Ditambah, saat ini berdiri pula pabrik baru di kawasan yang sama.

“Setahu saya, jarang terjadi banjir di Leles daerah tutugan dan depan Pasar Leles. Tapi, sejak berdiri pabrik sepatu, sering terjadi banjir, dan makin parah. Saya sendiri enggak tahu apakah itu penyebabnya, atau kebetulan saja,” kata Engkus (57) warga Kampung Salamnunggal Leles, Rabu (20/2/2019).

Senada dengan itu, Ketua DPD Laskar Indonesia Kabupaten Garut Dudi Supriadi menyebutkan kerusakan lingkungan di daerah itu terlihat secara kasat mata.

“Kejadian banjir seperti ini kan sudah diduga jauh-jauh hari. Kawasan yang dulu berdasarkan tata ruangnya kawasan konservasi sebagai daerah resapan air, lalu diubah menjadi kawasan pabrik manufaktur. Terlebih topografinya berupa bukit, ya, bukan hal aneh kalau terjadi bencana, seperti banjir. Belum lagi ada aktivitas galian pasir,” ujar Dudi.

Seakan merespons dugaan warga tersebut, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman sempat melakukan penelusuran langsung ke daerah lokasi banjir, terutama sekitar pabrik. Hal itu dilakukan sebagai upaya menemukan kemungkinan penyebabnya sekaligus mencarikan solusinya.

“Banjir seringkali terjadi saat hujan deras turun. Tujuan kedatangan saya untuk menyikapi masalah banjir. Selain mencari penyebabnya juga mencari solusinya. Ini bukan saja mesti jadi perhatian pemerintah, tapi juga pengelola pabrik,” kata Helmi.

Dia menyebutkan, jalan terkena banjir di Leles itu merupakan jalan provinsi sebagai jalur utama lalu lintas menghubungkan Garut-Bandung yang sering dilaporkan terjadi banjir bila hujan deras turun.

Dia menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pihak pabrik menyampaikan telah merencanakan membuat drainase, dan kolam resapan air untuk mengatasi banjir di jalan raya itu. Namun rencana pihak pabrik tersebut sampai saat ini masih terkendala perizinan di tingkat Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal itu karena ada kawasan yang kewenangannya di tangan Pemprov Jabar.

“Jadi, harus menempuh perizinan Dinas PU (Pekerjaan Umum) Provinsi Jabar,” kata Helmi.

Menurutnya, pembangunan saluran air atau drainase, dan kolam resapan air memang menjadi pilihan solusi dalam mengatasi banjir di kawasan Leles.

Untuk itu, Pemkab Garut akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk bersama-sama menyelesaikan masalah banjir yang setiap turun hujan selalu menggenangi jalan di kawasan Leles itu. (IK/Yus)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.