Kepala BPSDMI Kemenperin RI Membuka Secara Langsung Diklat 3 in 1 di PT. Changshin Reksa Jaya


GARUT, JABARBICARA.COM-- Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia (RI), Arus Gunawan, membuka secara langsung program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 3 in1 Berbasis Kompetensi untuk Sektor Industri Alas Kaki dan Plastik yang dibuka secara simbolis di PT. Changshin Reksa Jaya, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Rabu (10/02/2021).

Arus mengatakan, program diklat ini merupakan upaya dari Kemenperin untuk meningkatkan daya saing para pekerja di Indonesia, khususnya dalam bidang industri. “Diklat 3 in 1 ini sebagai upaya Kementerian Perindustrian agar input di sektor industri yang terdiri dari teknologi, sumber daya manusia, maupun energi dapat kita fasilitasi sehingga ouput dari proses industri itu menjadi lebih berdaya saing. Apabila daya saing kita tinggi investor akan berbondong-bondong masuk menanamkan modalnya ke Indonesia,” ujar Arus dalam sambutannya.

Ia mengungkapkan program diklat yang dimulai sejak 2016 silam ini, telah memberikan ratusan ribu peluang pekerjaan bagi para alumninya. “SDM yang kompeten dan profesional akan menjadi kunci keberhasilan dari sebuah organisasi. Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, sehingga perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara masif,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Garut, Entang Surahman, pihaknya mengapresiasi program diklat ini karena dinilai mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja di Kabupaten Garut. “Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menanggulangi pengangguran adalah melalui pelatihan 3 in 1 yaitu pelatihan berbasis sertifikasi kompetensi dan penempatan sehingga sangat jelas membantu sumber daya manusia teutama para pekerja di Kabupaten Garut karena itulah kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ini dalam rangka untuk lebih memaksimalkan para pencari kerja sehingga memilki kemampuan yang siap untuk bekerja di Kabupaten Garut,” ucap Entang.

Ia menyampaikan, angka pengangguran di Kabupaten Garut mencapai angka 77 ribu orang. “Terutama untuk penciptaan lapangan kerja menjadi salah satu strategi yang diharapkan dapat mengantisiasi sekaligus mengatasi terus bertambahnya angka kemiskinan dan pengangguran, mengingat tingginya angka pengangguran di Kabupaten Garut, sebanyak 77 ribu (jumlah pengangguran di Garut) dan hampir bulan terakhir tahun terakhir kemarin (2020) yang mendaftar AK 1 (atau) Angkatan Kerja 16 ribu untuk kemarin saja (tahun 2020),” tuturnya.

Sementara Vice General Director PT. Changshin Reksa Jaya, Seo Young Seok, mengatakan, saat ini pihaknya sudah mempunyai hampir 10 ribu karyawan. “PT. Changshin Reksa Jaya sudah 6 tahun beroperasi disini, kami cepat berkembang dalam 6 tahun terakhir dan kami ingin berada disini lebih dari 100 tahun bersama komunitas Garut, Kita saat ini sudah punya 10 ribu karyawan dan kita selalu berkembang tiap tahun,” ujar YS Seo.

Ia menuturkan selaku pelaku dunia industri padat karya yang memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak dan berkualitas, pihaknya membutuhkan perhatian khusus dari pihak pemerintah untuk memenuhi kebutuhannya. “Kami selaku pelaku dari dunia industri padat karya membutuhkan jumlah SDM yang banyak dan berkualitas, sehingga dibutuhkan perhatian khusus dari pihak pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk penyediaan dan penyiapan SDM untuk dapat membantu kebutuhan tenaga kerja bagi dunia industri,” tuturnya.

YS Seo berharap dengan adanya program Diklat 3 in 1 ini mampu membantu pihak masyarakat ataupun pihak perusahaan dalam rangka peningkatan SDM. “Semoga dengan program Diklat 3 in 1 dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia ini dapat membantu masyarakat yang ingin bekerja dan membantu perusahaan mendapatkan sumber tenaga kerja industri yang terampil dan siap pakai, termasuk PT. Changshin Reksa Jaya,” harapnya.

Disisi lain Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta dan juga selaku penyelenggara Diklat 3 in 1 Berbasis Kompetensi, Tevi Dwi Kurniaty, mengatakan, penyelenggaraan Diklat 3 ini 1 berbasis kompetensi menggunakan kurikulum sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, terdiri dari materi softskill dan materi hardskill. Selain itu, penyelenggaraan diklat juga menerapkan protokol kesehatan yang dipantau secara kontinu. "Diklat 3 in 1 Berbasis Kompetensi yang dibuka hari ini seluruhnya diselenggarakan secara onsite di perusahaan mitra penempatan kerja BDI Yogyakarta, diikuti sebanyak 530 orang, tersebar di beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dan mengikuti acara pembukaan diklat ini secara virtual,” kata Tevi.

“Untuk sektor industri alas kaki 450 orang, dari sektor alas kaki yang akan mengikuti diklat skilling operator jahit upper selama 20 hari kerja. 100 orang akan ditempatkan bekerja di PT. Changshin Reksa Jaya Garut, dimana ini merupakan realisasi tahap pertama dari kebutuhan yang telah diajukan perusahaan melalui Asosisasi Pengusaha Alas Kaki Jawa Barat kepada BDI Yogyakarta sebanyak 2400 orang untuk semester pertama tahun 2021.” pungkasnya.

Diklat 3 in 1 Berbasis Kompetensi yang dibuka ini dibagi menjadi dua kategori industri, yakni Industri Alas Kaki dan Industri Plastik, dengan rincian peserta sebagai berikut :

  1. 100 orang diklat operator jahit upper alas kaki di PT. Changshin Reksa Jaya, Garut;
  2. 100 orang diklat operator jahit upper alas kaki di PT. Dwi Prima Sentosa, Ngawi dan Madiun;
  3. 50 orang diklat operator jahit upper alas kaki di PT. Kharisma Baru Indonesia, Nganjuk;
  4. 50 orang diklat operator jahit upper alas kaki di UD. Mandiri Jaya Abadi, Jombang;
  5. 100 orang diklat operator jahit upper alas kaki di PT. Sumber Masanda Jaya, Brebes;
  6. 50 orang diklat operator jahit upper alas kaki di PT. Tah Sung Hung, Brebes;
  7. 40 orang diklat upskilling operator jahit karung jumbo plastik di PT. Kerta Rajasa Raya, Nganjuk;
  8. 40 orang diklat upskilling operator mesin circular loom plastik di PT. Dasaplast Nusantara, Jepara.
    Acara ini dihadiri juga oleh beberapa pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kabupaten Garut, Seperti Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Garut, Eko Yulianto, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM), Nia Gania Karyana, dan unsur pimpinan lainnya. (Atoet/**)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.