'Kok jadi Nyalahin Masyarakat', Kata Rachel Maryam


JABARBICARA.COM-- Politisi Partai Gerindra yang juga mantan aktris, Rachel Maryam, termasuk salah seorang yang merasa kesal dengan sejumlah kebijakan pemerintah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).Rachel menganggap, pemerintah kerap memberikan wacana maupun kebijakan yang tidak konsisten, yang pada akhirnya membuat masyarakat bingung.

Salah satunya soal kebijakan mudik, yang ternyata sejumlah menteri hingga presiden kerap mengeluarkan statemen berbeda-beda dan berubah-rubah.

Rachel menyoroti larangan mudik yang justru berhadapan dengan kebijakan untuk tetap memperbolehkan sejumlah moda transportasi tetap beroperasi.Seperti misalnya pemandangan penumpukan penumpang di Bandara Soekarno Hatta pada pekan lalu.Juga terkait dibolehkannya moda transportasi beroperasi di saat orang-orang dilarang mudik.

Selain itu, soal pengawasan terhadap pemberlakukan PSBB itu sendiri, dimana sejumlah tempat perbelanjaan masih beroperasi hingga menyebabkan masyarakat berbondong-bondong datang.Apalagi saat ini merupakan momentum menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan di berbagai wilayah Indonesia seperti di Semarang, Tangerang hingga Surabaya beberapa hari terakhir juga tampak diramaikan oleh masyarakat yang ingin berbelanja kebutuhan jelang hari raya Idul Fitri.

Pada gilirannya, orang-orang yang mencoba tetap mudik maupun yang berbelanja itu yang mendapatkan stigma negatif baik dari pemerintah maupun dari masyarakat lainnya karena dianggap tidak taat pada aturan PSBB.

Meskipun pelanggaran PSBB tidak dibenarkan, namun Rachel meminta agar pemerintah tidak selalu menyalahkan masyarakat.
"Kok jadi nyalahin masyarakat gak taat aturan si? Wong aturannya aja berubah-ubah kok. “Gak perlu belanja lebaran” tapi mall udah boleh buka. “Jangan mudik” tapi pesawat boleh terbang. Kan gak jelas!," tulis Rachel Maryam dikutip Wartakotalive.com dari akun Twitternya, Jumat (22/05/2020) Diambil dari Wartakotalive.com

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.