Konon di Gudang Bulog Kosong, Paket Sembako Bangub Belum Merata,


GARUT, JABARBICARA.COM-- Paket sembako Bantuan Guebernur (Bangub), Jawa Barat, di Kabupaten Garut, yang dilounching Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum, beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum selesai dibagikan. DI Kecamatan Cibatu, malah  baru empat desa yang telah menerima bantuan tersebut.

Dengan sudah disalurkannya di empat desa, warga yang ada di tujuh desa yang akan menerima bantuan sudah mulai gaduh karena belum menerima bantuan. Alih-alih Kepal Desa (Kades) kerap ditanya  masyarakat. 

Herannya, saat salah satu Kepala Desa (Kades) bertanya ke Kantor Pos Cibatu, dia mendapat jawaban, barang di Bulog sedang kosong.

Kepala Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Cecep Kurniansyah, membenarkan akan belum datangnya bantuan gubernur berupa paket sembako  melalui kantor POS. 

"Saya selaku Kepala Desa (Kades) mengkonfirmasi pada pihak PT POS yang ada di Kecamatan Cibatu. Ternyata mendapat jawaban yang sangat simpel, yakni barangnya di gudang bulog tidak ada atau lagi kosong," ujarnya, Selasa (19/05/2020) saat dihubungi melalui ponselnya.

Dikatakan Cecep, dengan adanya jawaban dari POS seperti itu, pihaknya menjadi kebingungan menghadapi masyarakat calon bantuan. 

"Baru empat desa di Kecamatan Cibatu, yang sudah menerima bantuan dari Guebernur Jawa Barat," ucapnya.

Ia mengaku, di Desa Kertajaya, sebanyak 667 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan menerima bantuan dari Gubernur Jawa Barat, berupa paket sembako senilai Rp 350 ribu ditambah Rp 150 ribu uang tunai.

Sementara Kepala PT POS Garut, Ade Novel, mengatakan hingga saat ini baru sebanyak 19 ribu paket barang yang sudah disalurkan pada KPM dari total penerima bantuan sebanyak 87 ribu. Hal ini terkendala dropping barang dari Bulog yang lambat pengirimannya.

"Saya sudah meminta, dalam satu hari didropping 10 ribu paket, ternyata hanya mampu 1800 paket dari Bulognya. Kalau untuk bantuan uang tunai kita sudah siap hanya paket sembakonya saja yang lambat," ujarnya.

Ade menambahkan, guna mempercepat proses penyaluran bantuan yang ditargetkan rampung pada 23 Mei 2020 ini, pihaknya sudah melayangkan surat pada Bulog agar dropping barangnya dalam satu hari mencapai 2550 paket. 

"Secara teknis PT POS sudah siap dan mampu dalam mendistribusikan Bangub tersebut. Ya, itu kendalanya keterlambatan dropping barang dari Bulog," pungkasnya. (Tim IWO

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.