Korem 062/Tarumanagara Gelar Latihan Penanggulangan Bencana Alam


Garut,JABARBICARA.COM--- Letak geografis Garut yang dikelilingi lima gunung berapi yakni Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Papandayan, Gunung Telaga Bodas dan Gunung Cikuray membuat Garut termasuk daerah Cincin Api (Ring Of Fire) yang rawan terjadinya bencana gunung meletus.

Oleh sebab itu, Korem 062/Tarumanagara bersama instansi terkait yang tegabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) menggelar latihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam, yang dipusatkan di Makorem 062/Tarumanagara, Jalan Bratayudha, Garut, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).

Latihan penanggulangan bencana alam yang diikuti warga masyarakat bersama Satgas (PRCPB) tersebut disaksikan langsung Danrem 062/Tarumanagara, Kolonel Inf Parwito.

Kepada sejumlah awak media, Danrem menyampaikan latihan ini digelar dalam rangka melatih kesiapsiagaan aparat TNI dan instansi terkait yang tergabung dalam Satgas PRCPB agar lebih meningkatkan kerjasama dan keterpaduan dalam penanganan bencana alam. Selain itu, latihan ini bertujuan untuk menguji proses pengambilan keputusan mulai dari proses perencanaan, persiapan sampai pelaksanaan operasinya.

Dikatakan Danrem, dalam simulasi ini dilibatkan juga warga masyarakat dengan maksud agar mereka mengetahui tindakan apa yang harus diperbuat dan dilakukan jika terjadi bencana alam di wilayahnya.

"Tidak hanya Satgas PRCPB, warga masyarakat juga harus tanggap bencana alam," ucapnya.

Sementara itu, Dandim 0611/Garut Letkol Inf Erwin Agung T.W.A., S.T., M.Tr. (Han) menuturkan letak geografis Garut yang dikelilingi gunung berapi sesungguhnya ini merupakan bom waktu yang sewaktu waktu bisa meledak.

"Untuk itu, salah satu tujuan dilaksanakan latihan ini agar masyarakat lebih sigap dan tanggap dalam menghadapi bencana dan akan memberikan rasa aman kepada masyarakat," ujar Dandim.

Menyoal tentang Ring Of Fire, Dandim mengatakan masyarakat perlu diberikan edukasi tentang menjaga kelestarian kawasan gunung, termasuk hutannya.

Menurut Dandim, seringnya terjadi kebakaran hutan, salah satunya diakibatkan oleh dampak dari kemarau panjang, sehingga membuat ilalang serta pepohonan menjadi kering dan akan sangat mudah terbakar. Selain itu, disaat melakukan pemadaman kebakaran hutan pun, sering mengalami kesulitan karena kondisi alam.

"Untuk itu, ayo kita bersama sama bisa menjaga hutan dari kerawanan kebakaran terutama yang disebabkan oleh manusia," pungkas Dandim. (DSF/Ik)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.