Lampu Kuning Era Kertas sedang Berkelip, Menyongsong Nyala Lampu Hijau Era Digital, Apa Debaran Anda?


dari Webinar 01 Pameran Virtual Festival Kertas Sejagat

Oleh garasiseni10.com

JABARBICARA.COM-- Pertengahan Maret 2020, karena pandemi virus Corona, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginstruksikan agar kegiatan belajar-mengajar seluruh tingkat pendidikan dilakukan secara daring. Pandemi Virus Corona mengharuskan Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH). 

Penyelenggaraan pendidikan pada awalnya agak canggung menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi digital, berbagai aplikasi media sosial, dan pertemuan daring menjadi populer digunakan sebagai media kegiatan belajar mengajar. 

"Nyi Roro Kidul vs Corona", Karya: Ariesa Pandanwangi, 330 x 70 cm, Mix media 2020

Fenomena tersebut juga mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang jarang dilakukan melalui daring, seperti pameran di galeri dan kegiatan seminar yang biasanya mengundang banyak khalayak.

Nama : Dolorosa Sinaga
Judul : COVID 19
Medium : Limbah Suplemen EsterC
Diemnsi : 25 x 12 cm
Tahun Pembuatan Karya : 2020
Konsep : Self confinement of Covid 19 indeed is an exhaustible capacity to live with boredom, anxiety and anger

Pameran Virtual “Festival Kertas Sejagat” 10 - 20 Mei 2020, di-'Kurasi' oleh Zusfa Roihan, merupakan kegiatan pameran kelompok yang diselenggarakan melalui halaman web garasiseni10.com, digagas Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA., juga dilatarbelakangi dengan kondisi kekinian. 

Proses mewujudkan pameran ini berbeda dengan pameran biasanya, karena dibangun melalui jejaring media sosial, semua peserta dihubungi satu persatu untuk bergabung sebagai panitia dan peserta pameran. Semua koordinasi dilakukan melalui media komunikasi digital.

"Lorong Waktu Peradaban Kertas", Karya: Wegig Murwonugroho, Ariesa Pandanwangi, Diki Maulana, Hang, Rio Rachman, Setiawan Sabana dan Syarif Maulana, 2020.

Dalam pameran tersebut juga terdapat serangkaian agenda yang luar biasa padat, dibutuhkan kerja tim yang sangat solid dengan penguasaan keterampilan pengoperasian media daring.

Acara webinar (seminar melalui daring) ini dikelola oleh tim yang terdiri atas Dr. Wegig Purwonugroho, S.Sn, M.Hum sebagai koordinator webinar; Rini Maulina sebagai Ketua panitia; Intan Rizky Muntiaz sebagai Manajer Website; Eko Budhi Susanto sebagai webmaster; Ilhamsyah sebagai perancang grafis; Fadhly Abdillah sebagai Publikasi dan Promosi; Anna Sungkar sebagai sekretaris; dan Lilis Nuryati sebagai bendahara.

Agenda webinar ini terdiri atas empat sesi dan berlangsung 11-16 mei 2020, jam 15.30-17.30, dengan pemakalah para pakar di bidang seni dan kebudayaan. 
Di tengah sesi webinar terdapat kegiatan Workshop kembang kertas yang dibawakan oleh Lilis Nuryati, istri dari Prof. Dr. setiawan Sabana, MFA., sebagai acara penyelang.

Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA., sebagai keynote speaker bertema “Ngertas-Ngertos: Jelajah Nilai Spiritual melalui Kertas” didampingi Prof. Dr. Ignatius Bambang I Sugiharto, dengan tema “Kertas yang Kian Menyublim” sebagai pemakalah pada hari pertama. 

Isi materi dari kedua tokoh tersebut saling bersahutan, Prof. Setiawan Sabana, MFA memaparkan dari sudut pandang pribadi beliau sebagai perupa yang mengalami pengalaman spiritual dari media kertas, bahwa “Ngertas” sebagai media yang digunakan oleh perupa untuk berkarya adalah media untuk menjelajahi nilai-nilai makna dan estetik dari karya seni, dan “Ngertos”  merupakan capaian spiritualitas dari proses berkarya seni.

Kertas menurut Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto, bukanlah sekedar material, beliau memaparkan dari sudut pandang filsafat, membedakan kertas (budaya Buku) dengan media teknologi digital (budaya visual dalam layar digital). 
Dengan Kertas, kehidupan dialami, dipahami dan dikelola, melihat sesuatu dari inti substansi, membentuk manusia menjadi subjek yang mandiri, baik dan benar adalah yg sesuai realitas obyektif. 
Media visual membuat kita berpikir berdasarkan kesan, realitas selalu perlu digambarkan-dicitrakan, terhisap kedalam realitas tontonan, tergantung pada reaksi sosial,  budaya visual dilandasi pada pleasure principle “yang penting menyenangkan”.

Berkaitan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto, memaparkan bahwa karya-karya dari Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA, sudah memperlihatkan kesadaran Kertas sebagai pilar peradaban dan medium intim kemanusiaan. Dalam penutup dituliskan “Kini ketika segala bentuk kreativitas atas kertas dikerahkan dalam festival ini, kita seperti diingatkan kembali, bahwa dalam konteks budaya-digital saat ini pun KERTAS adalah medium purba ter-intim yang menyimbolkan  REFLEKTIVITAS, KREATIVITAS, dan SPONTANITAS ROH KEMANUSIAAN KITA yang tetaplah UNIK”.

Acara webinar hari ke 1 ini cukup meriah sekaligus serius, dihadiri oleh 75 peserta webinar (panelis) dari berbagai profesi dan dari berbagai daerah di Indonesia. Semua peserta webinar menyampaikan Kesan-kesan positif terhadap berlangsungnya acara, Ramok Lakoro panelis dari Surabaya berpendapat webinar ini sebagai “webinar yang  reflektif”.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.