Menkop UKM dan Wali Kota Bogor Hadiri Festival Olahan Pangan Lokal Kacang Koro di BTS Kota Bogor


KOTA BOGOR, JABARBICAARA.COM – Teten Masduki Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) bersama Bima Arya Wali Kota Bogor  menghadiri Festival Olahan Pangan Lokal Kacang Koro di Bubulak Tepi Sawah (BTS) tempat wisata kuliner Kota Bogor. Jum’at (01/04/2022).

Dalam kesempatan yang sama Teten Masduki dan Bima Arya menyatakan kesepakatan siap mendukung sekaligus mendorong mengembangkan komoditas yang dapat dijadikan substitusi kedelai, diataranya menggunakan Kacang Koro.

Hari ini kami mengundang Pak Menteri untuk menyaksikan sekaligus memberi dukungan terhadap upaya bagi kami untuk mempromosikan kacang koro sebagai pengganti kedelai. Seperti kita ketahui banyak pengrajin tahu tempe di Kota Bogor yang mengandalkan kedelai, di mana suplay, fluktuasi harganya bergantung pada impor,” kata Bima Arya.

Pemkot Bogor akan fokus kepada hilirisasi dengan inovasi olahan kacang koro. “Di sini di Kota Bogor fokus betul kepada hilirisasinya. Dalam rangkaian ulang tahun PKK, ibu-ibu PKK dari 68 kelurahan mengolah kacang koro tadi dalam berbagai tampilan makanan maupun minuman dari berbagai tampilan,” ucap Bima.

Dalam kesempatan yang sama Teten Masduki Mnkop UKM mengatakan rasa bangga dan senang bisa menghadiri di kegiatan Festival Kacang Koro mengaku bangga dan senang bisa hadir dalam Festival Kacang Koro di Kota Bogor ini

Program ini rogram yang diinisiasi oleh pak Wali Kota keren. Ternyata kacang koro bisa diolah dalam berbagai macam variasi makanan. Jadi saya berkesimpulan kacang koro ini bisa untuk mengganti kedelai, terutama untuk tempe. Kita impor 95 persen kebutuhan kedelai itu 60 persennya untuk tempe. Ini bisa kita buat tempe yang murah, gizi tetap tinggi dan terjangkau oleh daya beli masyarakat,” ujar Teten.

Menkop UKM juga melihat banyak olahan kue yang terbuat dari tepung kacang koro. “Jadi bisa mensubstitusi impor terigu. Bahkan, temuannya kombinasi atau blend antara tepung kacang koro dan tepung singkong itu bisa bisa 100 persen bisa menggantikan terigu,” tutur Teten.

Dengan  hilirisasi produk kacang koro seperti yang dilakukan di Kota Bogor, Teten berharap bisa membuat permintaan kacang koro meningkat. “Petani juga tidak ragu lagi menanamnya. Kacang koro ini mudah ditanam, adaptif dengan kondisi tanah apapun sehingga tanah marjinal, tegalan, kebun yang tidak produktif bisa ditanami kacang koro. Kita butuh sekitar 2,7 juta ton per tahun,” tutur Teten.

Kemenkop UKM siap menyuplai kebutuhan kacang koro bersama koperasi binaan

Kemenkop UKM siap menyuplai kebutuhan kacang koro. “Kalau modeling yang sekarang dilakukan oleh Pak Wali dengan mengolah kacang koro menjadi aneka produk pangan, saya kira untuk meyakinkan sekali lagi bahwa kita bisa mengganti kacang kedelai bahkan terigu dengan kacang koro,” pungkasnya. (Ard4rt/Jb).

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.