Menyenangkan, Mengajar Matematika dengan Mata Alga ala Irvan Dedi


BOGOR, JABARBICARA.COM--- Setiap guru tentu mempunyai impian agar peserta didik dapat dengan mudah memahami dan mampu menerapkan materi yang disampaikan walaupun pada kenyataannya tidak seindah impian. Guru mengalami dilema antara menyelesaikan materi sesuai tuntutan kurikulum dengan target waktu.

Itulah wajah dunia pendidikan kita saat ini yang penuh dengan masalah-masalah teknis yang berdampak terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik, ungkap Irvan Dedy Guru SMA Dwiwarna Boarding School peraih Tanda Kehormatan Satyalencana Pendidikan bidang Matematika 2019 (wawancara langsung jabarbicara.com, Sabtu, (18/01/2020).

Menurutnya, guru dengan tuntutan administrasi, kesenjangan jam mengajar, kesenjangan kesejahteraan, dan kesenjangan kepastian karier menjadi sebuah bara api yang dapat menghanguskan kualitas pendidikan kita.

Ditanya jabarbicara.com , mengenai dunia pendidikan di era modern (milenial), Irvan Dedy berpendapat bahwa dalam dunia pendidikan modern  dibutuhkan guru-guru yang mampu mendidik dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemandirian dan mempunyai pemikiran out of the box dengan kreativitas dan inovasinya.

Dijelaskannya juga, hampir semua materi pelajaran dapat diterapkan dalam kehidupan dan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata, seperti pelajaran agama dan PKn.

Irvan Dedy pun berpendapat bahwa belajar akan lebih bermakna jika peserta didik dapat merasakan pentingnya materi pelajaran, apalagi jika diberikan contoh masalah yang dekat dengan kehidupannya. Misalnya pada pelajaran matematika, seorang guru harus mampu memberikan penjelasan tentang peluang seorang peserta didik untuk bisa kuliah diperguruan tinggi yang diinginkannya, peluang terjadinya gol dari lima kali tendangan pinalti, prediksi kenaikan banyaknya masyarakat yang pulang kampung halaman, dan prediksi keuntungan dari sebuah perusahaan.

Ditambahkannya, karena pelajaran matematika menjadi sebuah pelajaran yang penting dan tentunya berhubungan dengan mata pelajaran lain, tentu dibutuhkan guru yang mampu membuat peserta didik merasa membutuhkannya walaupun mungkin mereka tidak menyukainya.

Selain untuk menghitung, logika berpikir matematika sangat penting dalam pengambilan sebuah keputusan berdasarkan data.

Irvan Dedy pun menambahkan, pentingnya peserta didik menguasai matematika pada dasarnya merupakan tantangan bukan masalah bagi guru. Untuk itulah, Irvan Dedy sebagai guru matematika di SMA Dwiwarna mencoba membuat peserta didik yang diajarkan menjadi mencintai matematika dengan memberikan masalah nyata dan menggunakan alat peraga atau Mata Alga. Strategi mengajar dengan menggunakan Mata Alga merupakan sebuah strategi mengajar matematika yang membuat peserta didik merasakan kalau setiap masalah dalam kehidupan dapat diselesaikan dengan matematika.

Masalah yang diberikan sebaiknya masalah di sekitar kehidupan peserta didik, sehingga peserta didik akan merasakan manfaat dari belajar matematika. Selain itu agar peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan dapat digunakan alat peraga, sehingga materi matematika yang abstrak dapat menjadi lebih riil.

Misalnya dalam mempelajari bangun ruang mengenai masalah jarak titik ke garis. Dengan Mata Alga peserta didik selain membuat analisa jarak dengan menggunakan sketsa atau gambar dapat juga menggunakan alat peraga yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Peranan guru dalam Mata Alga amat penting. Guru harus mempersiapkan kegiatan belajar dengan memberikan masalah nyata dan menggunakan alat peraga, sehingga proses belajar matematika menjadi lebih bermakna, menyenangkan, mudah -- pastinya pandangan peserta didik terhadap matematika menjadi berubah ke arah yang lebih positif.

Mata Alga juga dapat meningkatkan semangat dan motivasi peserta didik dalam belajar karena dalam proses belajar terjadi interaksi antar peserta didik dengan diskusi. Peserta didik juga harus terampil menggunakan alat peraga dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Strategi ini dapat meningkatkan kualitas pembelajan. (Amirudin)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.