Menyimak Pernyataan Simpatik Panglima TNI saat di Monas, 11 April 2022


Oleh Jacob Ereste

JABARBICARA.COM-- Komentar Adinda Zulaika tentang postinganku yang meneruskan berita dari CNN Indonesia yang merealase pernyataan "Panglima TNI Dukung Demo Akbar Mahasiswa Meminta Polisi Tidak Refresif" sungguh meyakinan aku pada sikap kritis Adinda Zulaika.

Aksentuasi dari komentar Adinda yang lebih mengesankan sebagai pertanyaan pun meyakinkan diriku bila kau memang memiliki bahasa sastra jurnalistik yang piawai, sehingga essensi dari kecurigaan yang kau kemas sungguh rapi tersembunyi soal pernyataan serius dari Panglima TNI itu sungguh tulus, tidak memiliki tendensius politik untuk Pilpres tahun 2024.

Jadi itu bagian dari naluri serta pertimbanganku meneruskan pernyataan yang simpatik dari Panglima TNI itu, utamanya tentang kepeduliannya pada suara rakyat yang perlu didengar dan mendapat perhatian seperti yang diusung oleh adik-adik mahasiswa bersama warga masyarakat dengan cara melakukan aksi akbar bersama pada 11 April 2022.

Suara rakyat yang diusung oleh adik-adik mahasiswa itu, toh mendapat dukungan dari Purnawirawan TNI seperti yang diungkap oleh Kolonel Purn. Sugengwaras secara terbuka kepada publik jauh sebelum rencana aksi akbar itu dilaksanakan.

Komentarmu yang indah itu kucerna mengusung pertanyaan mendalam ikhwal pernyataan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI itu, patut diapresiasi, setidaknya dengan cara meneruskan pernyataan yang sangat simpatik pada gerakan aksi adik-adik mahasiswa bersama segenap elemen masyarakat, merupakan dokumen penting dari sosok Andika Perkasa, sekiranya pun kelak akan ikut Pilres pada tahun 2024.

Jika pun kelak terbukti tidak konsisten untuk melindungi massa aksi yang diorganisir oleh adik-adik mahasiswa itu, kelak akan menjadi sejarah tentang komitnen dan konsistensi seorang anak bangsa yang kelak mungkin dapat diharap memimpin negeri ini dengan baik, menghantar masyarakat gemah ripah loh jinawi seperti yang masih terus menjadi mimpi.

Pernyataan Panglima TNI mendukung aksi mahasiswa agar pihak kelolisian tidak bersikap refresif, sungguh menyentuh lubuk hati terdalam, sekaligus mententeramkan hati yang cemas dan khawatir, aksi luhur mahasiswa dan beragam elemen masyarakat tidak sampai ada korban. Sebab niat baik harus diterima dengan baik, sehingga tatanan bangsa dan negara dapat lebih baik dari kondisi yanf terjadi sekarang.

Sejujurnya aku katakan, dasar pertimbangan meneruskan berita yang bagus racikan CNN Indonesia itu, sungguh mengagumkan selera jurnalistik yang tak aku miliki. Karena bisa menampilkan arus pemberitaan dari sisi yang lain.

Kecuali itu bagiku, pernyataan Panglima TNI yang sangat simpatik itu -- tak hanya bagi diriku itu -- karena nilai humanismenya untuk rakyat banyak, perlu dimonumentalkan dalam arsip sejarah. Minimal perbtaraan Panglima TNI kita itu dapat menjadi bagian dari memori akal sehat setiap orang. Lalu kelak, dapat digunakan sebagai referensi otektik yang membimbing kita semua dalam upaya menata peradaban yang lebih luhur dan indah bagi bangsa dan negara kita di masa depan.

Sebab segenap itikad baik kita -- termasuk ide serta gagasan adik-adik mahasiswa yang mau bersusah payah turun ke jalanan itu untuk menyuarakan dera dan derita rakyat, pantas diapresiasi dengan segenap praduga yang baik demi dan untuk republik tercinta yang tengah dirasakan sedang dalam ancaman keambrukan.

Aku kira, itu saja ya Dik Zulaika jawabanku atas komentarmu yang kukira miliki bobot pertanyaan yang banyak. Tapi waktu aku harus mengikuti gerak dinamika adik-adik mahasiswa, untuk membuat kesaksian dalam bentuk berita atau investigatif reporting yang telah menjadi bagian dari pekerjaan, siapa tahu kelak dapat menjadi bentuk pengabdian bagi nusa dan bangsa yang aku cintai, termasuk aksentuasi dari ekspresi cintaku padamu. (Jabi)

Monas, 11 April 2022

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.