JABARBICARA.COM-- Center for Strategic on Islamic and International Studies atau CSIIS telah mensurvei 600 orang responden yang terdiri atas 300 unsur NU kultural seperti para kiai pesantren dan 300 responden dari unsur NU struktural seperti pengurus cabang NU, PC GP Ansor dan PC Muslimat.
Surver itu dilakukan secara serentak pada 1 April 2022 telah di 118 kabupaten/kota di Pulau Jawa.
Dari survey itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menempati urutan keenam dengan tingkat elektabilitas 7 persen.
Disebutkan, posisi tersebut mengalahkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang berada di urutan ketujuh, dengan memperoleh 6 persen.
Survei CSIIS itu sendiri menempatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki elektabilitas tertinggi sebagai presiden pilihan warga NU. Ia mengalahkan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
Dikatakan Direktur Riset CSIIS Ali Muhtarom bahwa elektabilitas Khofifah di atas Ketum PKB Cak Imin dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Khofifah Indar menempati posisi elektabilitas di 18 persen, Muhaimin Iskandar 17,5 persen dan Erick Thohir 13 persen,” sebut Ali Muhtarom di kawasan Duren Sawit, seperti ditulis CNN Indonesia, April lalu, sebagaimana dilansir dari terkinidotid, Kamis, (05/05/2022)
“Ini adalah posisi strategis. Selama ini dikenal, suara basis dukungan NU paling solid adalah dari kaum perempuan muslimat NU,” sambung Ali.
Selanjutnya, posisi di bawah Erick Thohir diduduki oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 12,5 persen; di urutan kelima ada Ketum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, 12 persen.
Ternyata, hingga urutan ke-10, tidak ada nama Ketua DPR RI Puan Maharani. Justru calon presiden pilihan warga NU selanjutnya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, 5 persen.
Di posisi kesembilan ada putri Gus Dur, Yenni Wahid dengan elektabilitas 5 persen, dan terakhir ditempati oleh mantan Ketum PBNU Said Aqil Siraj, 3 persen.
Disebutkan, metode yang digunakan CSIIS dalam survei itu adalah semi-structure interview yang dilakukan setelah para tokoh NU menunaikan salat Jumat.
Semi-structure serupa dari exit poll yang datanya diambil dari pemiih setelah keluar dari bilik suara. Sementara exit prayer, data dihimpun setelah responden salat Jumat dan keluar dari masjid.
Terkait paparan hasil survei tersebut, yang diambil dari Terkinidotid, khususnya hasil yang diperoleh Yaqut, banyak para netizen yang mengomentari.
Dalam komentarnya, seorang bernama Saikun berkomentar: "Mohon maaf kami warga NU ga milih Gus Yaqut."
Komentar lainnya datang dari orang bernama Faisal Bakri: "Anis Yes!"
Sementara komentar miring lainnya datang dari pihak yang bernama CEKOT.
Dia menyebutkan Yaqut bersama Abu janda dan Ade Armando bukan orang Islam.
"Yaqut bukan orang Islam. Dia beserta Abu Janda, Ade Armando, dll adalah satu misi yg dipupuk oleh penguasa untu hancurkan Islam. cuma Ummat Islam saja yang selalu saja termakan jebakan. (Jabi)
0 Komentar :
Belum ada komentar.