Patut Ada Jaminan Rasional atas Himbauan, juga Pelonggaran PSBB di Garut


Oleh Toni Gempur (Redaktur Jabar Bicara) 

GARUT, JABARBICARA.COM-- Di Garut khususnya, Virus Corona atau Covid-19 nampaknya tetap masih akan bertahan. Hal itu didasarkan pada temuan-temuan kasus baru yang berlangsung pada setiap harinya. Bahkan pada temuan kasus beberapa waktu lalu, situasinya cukup membuat masyarakat terperangah karena peristiwanya terjadi di pusat kota Garut sehingga beberapa ruas jalan utama harus di-lockdown dalam waktu tertentu. 

Kini, di pusat kota itu sendiri, trend kasus-kasus Covid-19 seakan tenggelam di tengah hirukpikuk masyarakat melaksanakan hasrat kehidupannya menjelang Idul Fitri 1441. Mereka (seperti atau memang) tidak peduli lagi terhadap Covid-19. Mereka bukan saja tidak melaksanakan aturan PSBB, melainkan malah berbuat prilaku yang senyata-nyata (nampak) sebagai menantang virus Corona. 

Dapat dikatakan demikian karena mereka dengan sadar serta sengaja datang ke tempat yang memungkinkan dapat diduga sebagai zona merah Covid-19. Mereka datang ke tempat yang mereka sendiri takan mampu mengukur latar belakang sosial historis masing-masing anggota kerumunan.

Hanya satu fakta yang mungkin mereka sadari, bahwa mereka berada dalam suatu kerumunan yang tidak bisa terkontrol asal, kondisi, serta kemungkinan yang bisa terjadi atas keberadaannya pada situasi tersebut. 

Sejauh peristiwanya seperti itu, adakah pihak Pemda Garut memiliki kekhawatiran terkait merebaknya Covid-19 yang bahkan bisa terjadi secara simultan, terjadi dengan sistem multi level secara tidak tertahankan? 

Lalu apa yang akan (=harus) dilakukan Pemda Garut, dalam hal ini Bupati selaku eksekutif? 

Pemerintah sendiri, dalam hal ini Pemda Garut sempat mengemukakan sinyalemem terhadap terus bertambahnya angka temuan kasus Covid-19 di Garut. Sinyalemen tersebut terkait kepatutan para pewenang Pemda Garut, khususnya Bupati untuk dapat menciptakan kondisi sosial masyarakat Garut dalam rangka mencegah atau (lebih jauhnya) memutus mata rantai penyebaran virus Corona. 

Tentu saja pemikiran tersebut dengan dilengkapi upaya menciptakan stabilitas sosial ekonomi selama wabah menggejala.

Kaitan ini, sudah sepatutnya, seorang pemimpin selayaknya memiliki beberapa sistem yang terkoordinasi dengan seksama  untuk seluruh masyarakat di berbagai pelosok Garut guna menciptakan keamanan dari keterancaman wabah Corona. 

Sistem ini, apapun bentuknya harus dipahami serta dipatuhi masyarakat dengan dasar bahwa hal tersebut merupakan jaminan rasional dari seorang pemimpin terhadap masyarakatnya menghadapi pandemi Covid-19. 

Senyatanya, hal itulah (=jaminan yang rasional) yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat dari seorang pemimpin.

Kenyataan sosial yang didapati kini, pada saat Pemda Garut masih dalam pelaksanaan PSBB dengan ciri khas keharusannya seperti Social serta Physical distancing, kini malah masyarakat seperti berhisteria atas penolakan seabreg aturan PSBB. Padahal (sangat jelas!) PSBB tujuannya justru untuk keamanan masyarakat dari ancaman virus yang konon sangat mematikan tersebut. 
Garut, H -2 Idul Fitri 1441 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.