Pelatihan Melukis Batik Dingin di Kain Menggunakan Media Tamarind pada Anak-anak Pemulung di Bawah Naungan “Sekolah BISA”


JAKARTA, JABARBICARA.COM-- Kegiatan Tridarma dosen salah satunya adalah melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Dimasa pandemi ini kegiatan Tridarma dosen harus tetap berjalan, salah satunya melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Melalui PkM ini dosen dan mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti melakukan transfer ilmu kepada masyarakat sekitar dalam bentuk secara langsung.

Di masa pandemi ini kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dengan selalu menggunakan masker dan jaga jarak serta mencuci tangan (3M) menjadi suatu kebiasaan baru masyarakat dalam berkegiatan.
Dampak pendemi ini membuat kegiatan menjadi terbatas sehingga perlu kiranya memberikan kegiatan sekaligus memberi pengetahuan dengan pelatihan yang positif seperti beraktifitas secara kreatif sehingga selain dapat mengisi waktu luang sambil berkreasi juga dapat dijadikan kegiatan yang menambah pemasukan dalam keluarga karena dapat mempunyai nilai jual juga.

Ibu Atridia Wilastrina, dosen FSRD Universitas Trisakti trainer untuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (poto istimewa)

Salah satu kegiatan kreatif ini adalah memberikan pelatihan membuat lukisan dengan menggunakan teknik batik dingin yang berbahan dasar alami dan ramah lingkungan .
Media yang digunakan adalah bahan alami yang ramah lingkungan menggunakan bahan dasar dari bubuk asam Jawa (tamarind) dan dicampur dengan lemak nabati dapat menggunakan margarin yang dilarutkan dengan air hangat menjadi bahan malam dingin (gutta) yang berfungsi sebagai bahan pemisah/ perintang pada saat pewarnaan sehingga warna tidah tercampur.
Mitra yang akan diberikan pelatihan melukis ini adalah anak anak SD yang merupakan anak jalanan yang kegiatan sehari harinya adalah menjadi pemulung di bawah naungan “Sekolah BISA” di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan yang memberikan pengajaran sekolah kepada mereka.

'Sekolah BISA' yang merupakan sekolah gratis bagi anak-anak tidak mampu yang didirikan oleh British International School (BIS) bersama The Body Shop. Sekolah yang mulai berdiri dari tahun 2011 dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak dari pemulung yang mencari nafkah di wilayah Bintaro. Anak-anak yang karena keterbatasan ekonomi orang tuanya harus mengalami putus sekolah dan membantu orang tuanya memulung atau mengamen di jalan, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk keluar dari jepitan kemiskinan.

Pada program PkM ini akan dilakukan kegiatan workshop membuat lukisan batik pada kain dengan menggunakan bahan dasar ramah lingkungan yang akan diajarkan untuk guru dan siswa Sekolah BISA agar dapat menambah wawasan tentang teknik melukis secara desain, pemilihan warna dan juga melatih keterampilan serta meningkatkan daya kreatifitas, dengan harapan mereka dapat memanfaatkan bahan yang ramah lingkungan yang sangat perlu ditanamkan sebagai generasi muda dalam menjaga kelestarian alam menjadikan mereka generasi sahabat bumi .

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk memberikan pelatihan melukis dengan teknik batik dingin menggunakan bahan dasar ramah lingkungan dari bubuk asam Jawa yang memperhatikan aspek sumber daya manusia, aspek estetika dan aspek produksi .
Dari sisi Aspek Sumber Daya Manusia dapat memberikan bekal wawasan/pengetahuan dan ketrampilan melukis di atas kain/ membatik yang dapat dikembangkan secara mandiri oleh target sasaran, baik secara individu maupun berkelompok. khususnya pada generasi muda.
Aspek Estetika mengenalkan dan melatih melukis dengan teknik batik dingin dari bahan dasar ramah lingkungan dan aman agar dapat mengembangkan potensi sumber daya manusia.
Aspek Produksi dengan mengajarkan membuat lukisan dengan teknik batik dingin untuk dapat diterapkan di berbagai media kain seperti tas, kerudung, masker sehingga dapat mempunyai nilai jual.

Diharapkan hasil PkM ini menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi guru dan siswa 'Sekolah BISA' khususnya dibidang kreatif dan desain .

Pelaksanaan paktek langsung pelatihan ini diikuti 22 siswa SD dari kelas 1 sampai kelas 6 dan beberapa guru pengajarnya. Diawali dengan penjelasan kepada siswa dan guru sekolah BISA mengenai bahan material yang digunakan sebagai media melukis yaitu dari bahan yang ramah lingkungan dan aman yaitu bubuk asam Jawa (tamarind), lemak nabati (margarin) dan air hangat menjadi lilin dingin (gutta).

Urutan praktek melukis di kain :
Membuat gambar desain pada kain sesuai dengan keinginan masing masing siswa .
Gambar yang sudah selesai mulai diberi gutta dengan bahan lilin dingin dari bubuk asam Jawa /gutta tamarind pada seluruh gambar untuk dikeringkan .
Setelah gutta kering dilanjutkan dengan proses pewarnaan tunggu sampai kering warna warnanya.
Setelah benar benar kering gambar diseterika bertujuan untuk mengikat warna menyerap baik dan warna tidak turun intensitasnya.
Selanjutnya adalah tahap pencucian di air mengalir untuk menghilangkan lilin dinginnya kemudian dijemur/dipanaskan sampai kering.

Hasil akhirnya tas kain dengan lukisan sudah siap dipakai .
Agar penjelasan materi dan pelatihan lebih maksimal, maka tiap peserta diberikan satu paket materi pelatihan untuk dapat dipraktekan dan pengerjaannya didampingi oleh instruktur yang terdiri dari dosen dan dibantu mahasiswa FSRD Universitas Trisakti. Setiap peserta akan mendapatkan perlengkapan peralatan kerja dan mengerjakan sendiri dari awal hingga akhir, dengan tujuan agar peserta dapat memahami proses pengerjaan sampai selesai .

Mudah mudahan PkM ini dapat berlanjut agar transfer ilmu dalam bentuk pelatihan maupun penyuluhan yang dapat menambah kreatifitas siswa. (Arts/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.