Pemanfaatan Smartphone Dalam Menciptakan Karya Seni Ilustrasi dan Seni Video


Penulis:
Maya Purnama Sari, S.Pd., M.Ds
Dosen Pendidikan Multimedia di Univeritas Pendidikan Indonesia, Kampus Cibiru

Pengalaman dalam kegiatan sabbatical dosen dari Universiti Kelantan Malaysia bersama Prof. Madya Ahmad Tarmizi Azizan dalam kelas Digital Ilustrasi dengan melibatkan 26 Orang mahasiswa. Kegiatan tersebut diawali pada bulan Februari 2020. Kegiatan selanjutnya di bulan Maret 2020, karena keadaan pandemic maka seluruh kegiatan dilakukan secara daring.

Kegiatan menciptakan karya ilustrasi awalnya menggunakan fasilitas perangkat komputer dan Wacom (Pen Sytluses) yang tersedia di laboratoriun Multimedia. Ketika mahasiswa diminta untuk kuliah online, kendala muncul karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki, seperti komputer, laptop atau Wacom. Sebagai solusinya mahasiswa menggunakan smartphone dengan aplikasi yang dapat mendukung kegiatan dalam menciptakan karya seni ilustrasi. Alasan pemilihan smartphone karena semua mahasiswa telah memiliki smartphone dan penggunaan aplikasi dalam menciptakan gambar dapat menggunakan jari tangan tanpa stylus pen, sehingga hal tersbeut dirasakan sebagai solusi yang tepat.

Selain itu berdasarkan data yang diperoleh dari platform di Kanada, Hootsuite dan Inggirs, We Are Social, menyatakan bahwa sebanyak 338,2 Juta jiwa telah mengaktifkan smartphonenya dalam internet. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia hanya 272,1 Juta jiwa. Angka tersebut hampir mendekati dua kali lipatnya yang menunjukan kemungkinan kepemilikan smartphone lebih dari satu unit.

Sumber : We Are Social dan Hootsuite

Pemanfaatan smartphone oleh penduduk Indonesia masih di dominasi oleh kegiatan berkomunikasi, menikmati hiburan, browsing, belajar ataupun bekerja, sedangkan penggunaan aplikasi offline seperti aplikasi menciptakan ilustrasi ataupun video masih sangat sedikit digunakan. Jika dilihat dari data yang diberikan oleh KOMINFO. Ketika aktivitas tidak terhubung internet, aplikasi offline berada di urutan kedua terakhir 5,26% dan ketika aktivitas smartphone terhubung internet, aplikasi online digunakan sebanyak 13,12% yang berada di urutan terakhir. Hal ini membuktikan bahwa aplikasi yang tersedia di smartphone masih belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dalam berproduksi karya seni ataupun hal lainnya.

Sumber : KOMINFO, Survey Penggunaan TIK 2017

Aplikasi untuk menciptakan gambar ilustrasi dengan memanfaatkan smartphone sangat beragam, namun ada 5 aplikasi yang sangat direkomendasikan bagi pemula atau profesinal seni. Aplikasi dapat diunggah dengan gratis dan digunakan tanpa stylus pen. Diantaranya (1) PAPER COLOR, (2) COREL PAINTER MOBILE, (3) MEDIBANGPAINT, (4) AUTODESK SKETCH BOOK dan (5) IBIS PAINT X.

PAPER COLOR, Aplikasi ini paling unik dan sederhana dari segi interface yang memiliki banyak fungsi. Ketika membuka aplikasi Paper Color, yang pertama akan disuguhkan untuk membuat album baru untuk setiap seri gambar. Kemudian akan terlihat petunjuk dalam memilih jenis ukuran kertas yang dikehendaki. Selanjutnya akan muncul panel gambar yang siap untuk dituangkan dengan ide-ide menarik. Tampilan pada aplikasi paper color ini sangat unik menurut saya, karena memberikan gambaran jenis pena atau kuas yang kita inginkan, begitupun dengan pengaturan warna yang mudah dioprasikan. Sehingga memudahkan bagi pemula, bahkan dapat disuguhkan kepada anak usia pra sekolah.

COREL PAINTER MOBILE, Aplikasi ini dikembangkan oleh corel, beberapa efek unik diberikan, namun sayangnya jika ingin menyimpan format PNG maka dibutukan biaya untuk membeli Painter Mobile versi Pro. Ada 3 jenis karya yang dapat dibuat, seperti PAINT untuk menggambar sketsa dan kita dapat memilih ukuran kertas sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Ada pilihan TRACE untuk menggambar ulang foto yang kita miliki menjadi sebuah gambar, semisal foto diri kemudian dijadikan komik atau avatar. Serta pilihan PHOTO PAINT, seperti editing foto dengan menambahkan gambar-gambar unik disekitar foto yang kita inginkan.

MEDIBAND PAINT, Pada aplikasi ini beberapa fitur menarik ditampilkan dan seluruh perangkat yang dibutuhkan muncul pada bagian depan, sehingga sangat memudahkan para pengguna. Seperti pengaturan warna, pensil atau pena, penghapus bahkan mode undo/redo gambar tampil dibagian depan. Selain itu mediabang paint sudah memberikan layer yang tidak terbatas, sehingga dapat digunakan oleh para professional illustrator.

AUTODESK SKETCH BOOK, aplikasi ini melengkapi aplikasi Bamboo paper dan paper color. Keunggulannya adalah memiliki sensitivitas tekanan yang dapat diatur sesuai dengan tekanan yang dihasilkan oleh tangan atau jari. Pada tampilan jenis kuas dan pena diberikan ilustrasi yang sangat baik, pemilihan warna pun cukup mudah dengan tingkat blending yang nyaman. Saat awal membuka aplikasi akan terlihat sangat minimalis, tidak banyak tools yang muncul. Ha ini akan cukup membingungkan bagi para pemula, karena perlu mencoba membuka satu persatu tools yang tersedia. Bbegitupun pada tampilan bagian bawah seperti undo/redo gambar kita perlu menekan tombol kecil untuk dapat memunculkan fitur. Keunggulan aplikasi ini adalah cara blending dan sensitivitasnya sangat baik, bahkan direkomendasikan untuk para pelukis yang ingin mengarahkan karyanya pada dunia digital dapat mulai mencoba aplikasi Autodesk Sketch Book.

IBIS PAINT X, Aplikasi ini sangat mudah digunakan bagi pemula dan professional, saat membuka halaman awal dan berencana membuat karya, maka ada banyak pilihan untuk ukuran kertas, bahkan dapat membuat ukuran sendiri ataupun untuk kebutuhan cetak dapat menggunakan ukuran HD. Kelebihan dari Ibis Paint X yaitu memberikan layer tanpa limit, jenis pena dan kuas yang sangat banyak yang didapatkan secara gratis. Sedangkan untuk pemula ada fitur STROKE STABILIZATION, dimana fitur ini memberikan efek garis yang lebih halus sehingga tidak terlihat banyak getaran pada garis. Fitur ini pun bisa diatur kehalusannya sesuai dengan kebutuhan dari angka 1 paling rendah dan 10 untuk garis paling halus. Aplikasi ini sangat nyaman digunakan tanpa stylus pen, lag terasa lebih sedikit dibandingkan dengan aplikasi lainnya.

Sumber : Dokumentasi Maya, Hasil karya menggunankan lima aplikasi

Sedangkan 5 rekomendasi aplikasi yang dapat digunakan untuk editing video art dari paling mudah dan dapat digunakan oleh pemula bahkan professional, diantaranya (1) VIVA VIDEO, (2) KINEMASTER, (3) STOP MOTION, (4) INSHOT, dan (5) QUIK.

VIVA VIDEO, aplikasi ini sangat sering digunakan untuk membuat storyboard, slow motion, ataupun hanya sliding beberapa foto. Ada berbagai macam efek untuk gambar, teks ataupun stiker pada video yang dapat digunakan. Cara menggunakan yang paling sederhana, untuk memotong video dari durasi 5 menit menjadi 1 menit saja dan dapat mengedit ukuran frame serta posisi fokus pada titik yang diinginkan. Kemudian ada fitur filter yang dapat ditempatkan pada intro maupun outro video sehingga hasilnya akan lebih terlihat professional serta dapat pula menambahkan music pada video.

KINEMASTER, Aplikasi ini secara interface yang sangat sederhana, langsung fokus pada editing video, hanya ada tiga tombol utama. Tombol tengah menjadi awal untuk membuat video, jika diklik maka akan muncul alat editing video yang dibutuhkan. Kinemaster memberikan dua tipe project, yang pertama project asisten yang dapat membantu dalam merangkai proses pembuatan video secara sistematis sehingga akan lebih mudah untuk pengguna baru. Sedangkan empty project, kinemaster mulai dengan pemilihan video, tema, filter, teks dan lain sebagainnya untuk membuat video menjadi lebih menarik dan professional.

STOP MOTION, Aplikasi ini sangat memudahkan pembuat video karena dapat mengambil langsung gambar yang diinginkan, kemudian dapat dirangkai menjadi video stop motion sesuai dengan urutan pengambilan gambar. Yang paling penting dalam menggunakan aplikasi ini yaitu cara pengambilan gambar harus konsisten sehingga hasil akan lebih mulus. Konsisten disini artinya menempatkan kamera pada 1 posisi saja, tidak berubah-rubah.

INSHOT, aplikasi ini lebih focus pada editing video seperti penambahan lagu, tema, blur pada background dan editing foto. Ketika membuka aplikasi kita akan disuguhkan dengan tiga menu utama yaitu video, foto dan kolase. Jika kita membuka video dan foto secara otomatis akan membuka semua data di smartphone untuk mengedit video atau foto yang ada. Sedangkan kolase untuk mneggabungkan banyak foto menjadi sebuah video.

QUIK, aplikasi ini dari GoPro dengan interface yang cukup sederhana, seperti pada bagian awal terlihat QUIK mengarahhkan file yang akan diambil dengan pilihan dari smartphone, google ataupun dari gopro secara langsung. Sama seperti editing video lainnya, Q dapat menggabungkan beberapa video secara langsung serta menambahkan fitur seperti, filter, teks, dan juga musik.

Sumber : Dokumentasi Shidiq (Studio UVisual), editing aplikasi QUIK

Seluruh aplikasi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan para pengguna. Bagi para pemula dapat melihat tutorial pada kanal channel masing-masing aplikasi. Semoga ulasan mengenai kelima aplikasi dalam membuat karya ilustrasi dan lima aplikasi dalam editing video ini dapat dimantaatkan secara maksimal dalam keadaan pandemi Covid-19. Aplikasi pun dapat diajarkan kepada anak usia pra sekolah bahkan lansia untuk dapat berkarya, sehingga merasakan pengalaman estetis yang baru. (jabarbicara.com)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.