Pemuda Yang Berjuang Pemuda Yang Berkualitas


Oleh : Lia fitri (Aktivis Muslimah Purwakarta)

JABARBICARA.COM -- Beberapa hari yang lalu terjadinya unjuk rasa mahasiswa serentak diberbagai daerah, seperti di Jambi, Majalengka hingga di Makasar. Mereka menuntut tentang hal kenaikan BBM, minyak goreng hingga penolakan perpanjangan masa jabatan 3 periode (www.Tribunnews.com 07/04/2022).

Adapun aksi lanjutan terjadi di Jakarta yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa yg diketuai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan menyampaikan 18 poin tuntutan yang diajukan kepada pemerintah (kompasTv 11/04/2022).

"Beri aku seribu orang tua, niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya. beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku goncangkan dunia!" (Bung Karno)
Seperti perkataan Bung Karno tersebut tentang pemuda sebagai agen perubahan dengan kematangan jasmani, perasaan, dan akalnya. Pemuda memiliki kepekaan terhadap lingkungan, memiliki pemikiran yang kritis dan idealis, pemuda seperti ini bnyak didambakan oleh umat. Banyak contoh pemuda berjasa sebagai pilar penentu kemajuan suatu peradaban, begitu dahsyatnya potensi yang dimiliki pemuda untuk perubahan dunia. Tentunya pemuda yang dimaksud adalah pemuda yang berkualitas.

Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuktikan bahwa adanya kekecewaan dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap penguasa yang aspirasinya disuarakan oleh mahasiswa. Dengan memiliki pemikiran yang kritis mahasiswa sejatinya mampu mengkritisi dan mencarikan solusi terbaik bagi persoalan negeri. Bukan hanya mengkritik kekeliruan kebijakan rezim penguasa apalagi sampai membebek atau mengikuti kekeliruan tersebut.

Dengan memiliki pemikiran yang kritis dapat menghantarkan seseorang dalam membaca akar permasalahan. Mengapa banyak kebijkan yang justru menyengsarakan rakyat? Sehingga aksi yang dilakukan ini bukan sebagai luapan kemarahan dan kekecewaan semata yang berujung pada tuntutan ganti pemimpin dengan pemimpin yang lainnya saja.

Akan tetapi adanya pemikiran bahwa kebijakan yang buruk lahir dari sistem yang buruk pula. Kita tahu bahwa sistem kepemimpinan yang ada pada saat ini adalah sistem sekuler kapitalis, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan dan mencari keuntungan hanya untuk mendapatkan materi semata. Begitupun dalam pengaturan masyarakat yang hanya fokus pada asas kapital saja, sedangkan negara hanya sebagai regulator. Maka wajar jika oligarki dapat memonopoli memainkan atau menguasai pasokan minyak, BBM bahkan mengamankan eksistensi kekuasaan mereka dengan adanya penundaan pemilu.

Pangkal masalah yang ada pada saat ini adalah diterapkannya sistem sekuler kapitalis yang bisa menyengsarakan rakyat. Jika aksi pemuda yang hanya mencari pengganti pemimpin agar dapat menstabilkan persoalan yang ada maka, kesengsaraan yang dirasakan oleh masyarakat akan terus berulang. Maka perubahan yang sebaiknya mereka bawa haruslah perubahan pada pemikiran yang benar yang dapat melahirkan perubahan yang hakiki.

Perubahan yang hakiki ini lahir dari pemikiran Islam. Islam harus dijadikan akidah kepemimpinan berfikir agar dapat melahirkan kebenaran melalui wahyu bukan kepentingan yang hanya berefek jangka pendek. Akidah Islam juga akan menuntun pengembannya pada arah perjuangan yang benar dengan penerapan ideologi Islam sebagai solusi atas permasalahan negara sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan syariat Islam. Seperti firman Allah SWT yang artinya
"Dan kami turunkan kepadamu Al kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri" (QS. An-Nahl:89).

Keberhasilan Islam dalam mengubah atau mengatur masyarakat terbukti pada dakwah Rasulullah SAW hingga luasnya 2/3 dunia dengan kemakmuran yang dirasakan dunia selama 13 abad lamanya hingga akhir runtuhnya pada masa kejayaan di Turki oleh penjajah Inggris. Penegakan ideologi yang haq yaitu Islam seharusnya menjadi agenda perjuangan mahasiswa. Perjuangan mahasiswa harus berpijak pada ideologi Islam dan bangkit untuk melawan ideologi batil. (**)

Isi Artikel diluar tanggungjawab Redaksi Jabarbicara. com

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.