Pertaruhan Eropa Menghadapi Akibat Corona


JABARBICARA.COM-- Jika Eropa tidak berhasil menangani wabah Corona ini dalam tiga bulan dan tetap meneruskan kebijakan physical distancing hingga musim panas maka jumlah pengangguran dapat mencapai 11,2 persen pada 2021. Dengan demikian keadaan ini diprediksi baru bisa membaik pada 2024 mendatang.

Konsultan firma ternama McKinsey memperingatkan, hampir 600 juta pekerjaan di seluruh Uni Eropa dan Inggris Raya akan terdampak keras pandemi Corona COVID-19 sebagaimana dilansir laman CNN International.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Senin, 20 April 2020 jumlah pekerja yang mengalami pemecatan meningkat dari 6 persen menjadi 11 persen. Jumlah ini kemungkinan masih akan terus naik jika penyebaran Corona tidak segera tertangani.

McKinsey memperkirakan bahwa satu dari empat pekerjaan di Uni Eropa dan Inggris Raya berpotensi mengalami pemotongan gaji atau jam kerja, pemberhentian sementara bahkan pemecatan. Sebanyak 55 juta orang bekerja dalam bidang yang berisiko tinggi, termasuk bisnis ritel, kasir, koki, pekerja konstruksi, staf hotel, dan aktor. 

Setidaknya 80 persen pekerjaan yang berisiko tinggi ditekuni oleh mereka yang tidak memiliki gelar sarjana. Sedangkan profesi yang tidak membutuhkan kontak fisik, seperti akuntan dan arsitek tergolong berisiko rendah. Sumber: VIVA.CO.ID (tg)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.