Refly Harun Bongkar Dirinya Diancam Sosok Ini Karena Kerap Kritik Pemerintah Jokowi


JABARBICARA.COM-- Usai dicopot dari kursi Komisaris Utama Pelindo I oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Refly Harun terus menyuarakan kritik pada Pemerintah Jokowi.
Bahkan, Refly Harun mengaku kerap mendapat ancaman karena sering mengkritik Pemerintah Jokowi.

Kendati demikian, Pakar Hukum Tata Negara ini tak khawatir dengan ancaman tersebut.

Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengaku beberapa kali diancam buzzer.
Refly Harun diancam bahwa keburukannya akan terbongkar karena sering mengkritik pemerintah.

Dilansir dari channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Kamis (30/4/2020).

"Ketika orang mengkritik malah diserang dengan buzzer. Saya kira kalau dengar video ini buzzer siap-siap juga untuk menyerang balik," ujar Refly.

Bahkan ia diacam akan dibongkar keburukannya.

"Yang mengancam kalau nanti Refly Harun ngomong soal BUMN wah nanti boroknya akan dibuka. Loh saya khawatir, kenapa saya enggak khawatir?" kata dia.

Ia merasa tidak khawatir lantaran selama menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) Jasa Marga maupun Pelindo I tak pernag memasukan karyawan baru.

"Karena ketika menjalankan amanah sebagai Komisaris di BUMN bahkan Komisaris Utama, saya katakan di sini. Saya katakan tiga hal yang barangkali sulit dilakukan komisaris lainnya. Apa itu satu selama 5 tahun menjadi Komisaris Utama baik di Jasa Marga maupun di Pelindo I saya tidak pernah mengrekrut satu orang karyawanpun, bisa dicek," jelasnya,

Pria asal Palembang ini menegaskan tak pernah merekrut atas dasar teman dekat maupun keluarga.

"Tidak pernah padahal saya komut, bahkan pegawai, atau misalnya di Komite, Audit, atau Komite Renumerasi tidak pernah saya rekrut karena perkoncoan dan sebagainya. Orang orang tersebut sudah ada atau baru saya kenal ketika mereka menjalani proses rekrutmen semuanya terbuka," katanya.

Lalu, ia menegaskan dirinya tak pernah ikut-ikut dalam suatu proyek.

"Waduh jadi membaggakan diri, astaghfirullah tapi saya hanya ingin memberikan contoh saja. Yang kedua tidak pernah saya terlibat dalam proyek apapun karena saya bukan pengusaha dan enggak ngerti cara bisnisnya," kata dia.

Bahkan ia selalu menolak rekan-rekannya yang ingin mengajukan proyek pada BUMN.

"Jadi walaupun pembangunan jalan di Jasa Marga triliunan rupiah, mana pernah saya cawe-cawe sedikitpun. Banyak teman-teman yang mau minta proyek A, B, dan sebagainya tidak ada satupun yang saya layani," ungkap dia.

Refly menyebutkan, jika rekannya ingin mengerjakan proyek dengan BUMN harus melalui prosedur yang berlaku.

"Kalau mereka mengajukan proposal saya panggil ke dewan komisaris, lalu panggil direksi ya silahkan presentasi. Kalau dianggap bagus urus dengan direksi, kalau enggak ya sudah," kata dia.

Pria lulusan Universitas Gadjah Mada ini menegaskan tak pernah mengambil uang di luar haknya.
"Kalau untuk saya 0 rupiah bahkan 1 rupiah pun tidak boleh sampai teman saya mengeluh wah tidak bisa diajak kerja sama ini Pak Refly.
Yang ketiga saya juga tak pernah mendapat penghasilan tambahan selain honor yang diberikan atau kalau misalnya ada perjalanan dinas ke luar kota ya dapatlah penghasilan tambahan satu juta per hari.
Jadi saya tenang saja kan, kita kan harus sudah berterima kasih dengan pendapatan yang cukup besar dan harus kita syukuri," jelasnya. Sumber TribuneKaltim.co

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.